Tommy: Perlu Sinergi Didik dan Persiapkan SDM Kepelabuhanan

  • Oleh :

Jum'at, 19/Des/2014 07:53 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Perlu sinergi antara lembaga pendidikan pemerinbtah termasuk di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan dengan lembaga pendidikan swasta dan BUMN untuk bersama-sama mendidik dan menyiapkan SDM khusus kepelabuhanan. BPSDM Perhubungan sudah membuka diri untuk bekerja sama dengan swasta dan BUMN di bidang pengembangan SDM. "Indonesia membutuhkan banyak SDM kepelabuhanan, sejalan dengan rencana pemerintahan Jokowi-JK yang akan membangun 25 pelabuhan international selama lima tahun mendatang," ujar Kepala BPSDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo menjawab beritatrans.com di Jakarta, kemarin.Era pasar bebas ASEAN atau MEA, lanjut dia, bukan hanya peluang bagi kita masuk ke asar global. Tapi, negara asing termasuk pasar di sektor SDM juga siap masuk ke pasar Indonesia. "Jika kita tak menyiapkan SDM khususnya di bidang kepelabuhanan yang lebih baik, maka peluang itu bisa diisi orang-orang asing. Ini ancaman bagi kita jika tak menyiapkan SDM sejak sekarang," papar Tommy.Dikatakan, BPSDM Perhubungan juga segera menambah kapasitas jurusan kepelabuhanan di beberapa sekolah yang dikelolanya. Pemerintah Jokowi-JK akan membangun banyak pelabuhan kelas dunia dalam kurun lima tahun ke depan. Presiden Jokowi juga akan merealisasikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia."Indonesia akan membutuhan SDM profesional bidang kepelabuhanan beberapa tahun mendatang. Jika pelabuhan tersebut sudah selesai dibangun, maka praktis membutuhkan SDM untuk mengoperasikannya," tukas Tommy.Saat ini, program studi atau jurusan kepelabuhanan sudah ada di Sekolag Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. "Kalau di STIP, sejak tahun lalu sudah membuka jurusan kepelabunan. Mereka itu dipersiapkan menjadi SDM unggul yang diap mengelola dan mengoperasikan pelabuhan-pelabuhan modern di masa mendatang," papar Tommy.Semua badan usaha yang mengoperasikan pelabuhan di Indonesia harus menyiapkan lembaga pendidikan untuk menyiapkan SDM yang dibutuhkan di lapangan. "Faktanya, tidak semua badan usaha kepelabuhanan mampu menyiapkan SDM yang dibutuhkan sesuai kebutuhan riil di lapangan. Di sisi lain, kemampuan dan daya tampung BPSDM Perhubungan untuk mendidik SDM kepelabuhanan juga terbatas," tandas Tommy.Untuk menjembatani kesenjangan tersebut, menurut Tommy, perlu segera dicari solusinya. Indonesia harus bisa membangun dan mempersiapkan SDM yang unggul di sektor transportasi khususnya kepelabuhanan. Persaingan di tingkat ASEAN tak bisa dihalangi jika MEA sudah benar-benar dibuka."Untuk pendidikan SDM moda laut akan selesai di bangun kampus di Padang Pariaman, Gorontalo Selatan, Kampus Terpadu Makassar dan lainnya. Selain itu, juta bisa menambah kapasitas sekolah-sekolah pelaut yang sudah ada sekarang. Dengan optimalisasi sekolah yang ada, diharapkan bisa medidik dan menyiapkan SDM yang makin baik," tegas Tommy.(helmi)