MRT Jakarta Ajukan Dana PMP Rp4,6 Triliun ke APBD DKI

  • Oleh :

Minggu, 21/Des/2014 10:38 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Pembangunan mass rapid transit (MRT) terus mengajukan tambahan dana penyertaan modal pemerintah (PMP) ke APBD DKI Jakarta. Angkutan massal berbasis rel itu akan menjadi andalan Pemprov Jakarta untuk mengurai kemacetan sekaligus alternative angkutan umum yang baik dan terjangkau masyarakat.Tahun depan MRT Jakarta selaku pelaksana proyek meminta tambahan modal Rp 4,6 triliun. Meski dipersoalkan DPRD karena nilainya terlalu tinggi, PT MRT ngotot jalan terus. Mereka menegaskan, dana sebesar itu sesuai dengan kebutuhan.Seperti dikutip jawapos.com, permintaan dana PMP Rp4,6 triliun tersebut masuk dalam pos PMP dalam RAPBD 2015. Jumlah itu lebih kecil daripada PMP tahun ini yang mencapai Rp5,1 triliun. MRT Jakarta menganggap PMP yang diajukan ke pemprov masuk akal.Dana tersebut akan dipakai untuk modal kerja selama masa kontruksi, pengadaan lahan bangunan, dan pembelian kantor kedutaan besar Inggris. "Kami akan menjelaskan secara detail kepada dewan mengenai rencana pemakaian dana itu, ujar Dirut PT MRT Jakarta Dono Boestami di Jakarta, Sabtu (20/12/2014).Selain itu, kalangan DPRD DKI memang mempersoalkan PMP untuk badan usaha milik daerah (BUMD). Delapan BUMD tersebut akan mendapatkan suntikan modal. Totalnya Rp11,3 triliun. Namun, hanya PT MRT yang mendapat jatah terbesar. Yakni, Rp4,6 triliun. Kalangan dewan pun menganggap dana tersebut tidak realistis. Karena itu, pembahasan RAPBD 2015 tidak kunjung tuntas.Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi pun mempertanyakan langkah eksekutif yang tetap ngotot dengan besaran PMP untuk BUMD. Selain itu, pihak BUMD yang diundang dewan belum bisa menjelaskan secara detail mengenai penggunaan dana tersebut. Kalau itu (besaran PMP) hanya akal-akalan mereka, kami tak bisa kasih sebanyak yang diminta, ujarnya.Meski demikian, Dono belum mengetahui jika salah penyebab molornya pengesahan RAPBD 2015 adalah PMP. Dia juga belum dipanggil dewan untuk menjelaskan hal tersebut. Dia menegaskan siap mendatangi DPRD agar permintaan anggaran yang diajukan tidak disalahartikan. Alasannya, anggaran itu cukup jelas dan bisa dilihat publik. Sebab, proyek MRT hingga kini masih berlangsung. "Hal tersebut bisa dilihat sendiri dari progresnya," tandas Edy.(helmi/awe)