Lebih dari 50% Kecelakaan Pesawat Karena Faktor Landasan & 23% Cuaca

  • Oleh :

Jum'at, 02/Janu/2015 05:54 WIB


JAKARTA (beritatras.com) - Pesawat AirAsia Penerbangan QZ8501 dilaporkan terbang di sekitar awan petir sebelum hilang, dan disebutkan kapten pilot telah meminta izin untuk menaikkan posisi terbang.Menurut Gloria Kulesa dari Federal Aviation Administration, hanya 23% kasus kecelakaan pesawat - fatal dan kecil - di seluruh dunia, yang penyebab utamanya adalah kondisi cuaca.Spekulasi mengenai cuaca sebagai penyebab atau mempengaruhi kecelakaan pesawat, ketika ada pesawat hilang.Sebagai contoh, Pesawat Air Algerie 5017 yang mengalami kecelakaan di Gurun Sahara pada Juli, menewaskan 118 orang penumpang dan kru, dilaporkan disebabkan cuaca buruk, meski belum dapat ada bukti yang kuat.Tetapi para ahli penerbangan menyebutkan sangat jarang kasus kecelakaan pesawat hanya disebabkan karena faktor cuaca.Sylvia Wrigley, pilot pesawat terbang ringan dan penulis buku Why Planes Crash, mengatakan bagaimana pilot dan kru mengoperasikan pesawat akan mempengaruhi apakah kecelakaan yang terjadi menjadi fatal atau tidak."Saya tidak berpikir tentang kejadian dimana cuaca menjadi satu-satunya penyebab," kata dia. "Tetapi dapat juga terjadi situasi dimana cuaca membuat pesawat berada dalam risiko tertinggi."Seperti badai yang sangat kuat dapat menyebabkan kerusakan pada sayap pada sebuah pesawat kecil tetapi biasanya, para pilot dan petugas pengawas lalu lintas udara dapat melakukan upaya yang baik untuk menghindarinya.Para kru akan terbang setidaknya 10 mil atau 16 km di sekitar badai. Teknologi radar juga memudahkan untuk mendeteksi kondisi cuaca buruk.Kecelakaan lain dimana cuaca diuji sebagai salah satu faktor hilangnya pesawat Air France di lautan Atlantik 2009.Setelah mengalami turbulensi, pilot gagal untuk mendiskusikan peringatan bahaya dan pilot tidak terlatih untuk menghadapi situasi ini, menurut temuan dalam penyelidikan.Penumpukan es di bagian sayap dan ekor dapat menyebabkan kecelakaan pesawat, tetapi pilot yang terlatih dapat menghindari ini. Selain itu, sayap pesawat juga dilengkapi dengan "sumbu statis", yang dapat menghilangkan arus listrik yang berasal dari petir.Hujan deras atau hujan es juga dapat menyebabkan "kebakaran". Mesin dapat kembali dinyalakan tetapi tidak selalu berhasil.Sebuah pesawat Garuda Indonesia Airways 737 pernah mengalami kebakaran pada mesin ganda ketika hujan deras di Jawa pada 2002 lalu.Meski pilot telah dapat menyalakan kembali mesin mereka memutuskan untuk mendarat dengan selamat di atas Sungai Bengawan Solo.Organisasi Penerbangan Sipil Internasional ICAO mengatakan lebih dari separuh dari kasus kecelakan yang terjadi sepanjang 2006-2011 berkaitan dengan keamanan landasan. (bbc).