Marine Command Center Ditjen Hubla Pantau Langsung Proses Pencarian Pesawat AirAsia

  • Oleh :

Sabtu, 03/Janu/2015 09:01 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan pemantauan langsung proses pencarian korban dan pesawat AirAsia yang jatuh di perairan Selat Karimata, Belitung Timur pada Minggu (28/12/2014) lalu. Pemantauan operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan langsung dari Marine Command Center (MCC) yang berada di lantai 4 Gedung Karsa Kementerian Perhubungan."Melalui MCC ini kami memantau dan mengarahkan tim pencarian dan penyelamatan yang berada di lokasi kejadian jatuhnya pesawat AirAsia," kata Kasubdit Telekomunikasi Pelayaran Ditjen Hubla Raymond Sianturi di Jakarta, Jumat (2/1/2015).Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt Bobby R Mamahit telah mengeluar Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut (SK Dirjen Hubla) bernomor: UM.008/102/4/DJPL-14 tentang Pembentukan Tim Bantuan Pencarian dan Penyelamatan Pesawat AirAsia QZ 8501. SK Dirjen Hubla yang dikeluarkan pada 30 Desember 2014 atau dua hari pascakejadian tersebut memerintahkan pembentukan tim bantuan pencarian dan penyelamatan pesawat AirAsia QZ 8501 yang terdiri dari tim pengarah (Command Center), Koordinasi Operasi, dan pelaksanaan Operasi. Marine Command Centre dikoordinir oleh Direktur Kenavigasian, Ir. A. Tony Budiono, MM dan dipantau langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.Marine Command Centre merupakan pusat kendali operasi di Kementerian Perhubungan yang dapat memantau langsung pergerakan kapal. MCC menggunakan berbagai teknologi modern termasuk memanfaatkan satelit. Teknologi yang kita gunakan diantaranya adalah LRIT (Long Range Identification Tracking System), Ship Reporting System, Marine Electronic Highway (MEH), dan Vessel Traffic Service (VTS)."Dengan teknologi itu, kita bisa mengetahui secara riil time pergerakan kapal-kapal di lokasi jatuhnya pesawat AirAsia," kata Raymond.Menurutnya, tim Ditjen Hubla yang saat ini bergabung dengan Tim BASARNAS terus melakukan kegiatan operasi pencarian dan penyelamatan. Kapal-kapal Kementerian Perhubungan yang dikirim ke lokasi sekarang sudah bergabung dengan tim di bawah koordinasi BASARNAS. Bakan Kapal Negara Jadayat dan KN. Andromeda sudah berada di lokasi pasawat AirAsia diperkirakan jatuh. Tetapi memang belum bisa melakukan pencarian karena masih tertahan oleh cuaca buruk. Ombak di lokasi tingginya mencapai 3 sampai 4 meter, ujarnya. (aliy)