Korban Kecelakaan di Jalan Tinggi, Pemerintah Kurang Peduli

  • Oleh :

Selasa, 06/Janu/2015 08:49 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Korban kecelakaan yang tewas di jalan darat rata-rata 100 orang/hari. Jumlah itu jauh lebih dahsyat dibandingkan angka korban kecelakaan pesawat terbang atau kapal laut di Indonesia."Sayang, sejauh ini tidak banyak orang yang meributkan. Tapi banyak anggaran yang dikeluarkan," ujar pakar transportasi Unika Soegijopranoto Semarang Djoko Setijowarno pada beritatrans.com di Jakarta, Selasa (6/1/2015).Dalam kasus AirAsia QZ 8501 misalnya, puluhan kapal perang dan pesawat dikerahkan untuk mencari korban dan serpihan pesawat naas itu. Jumlah itu belum termasuk kapal dan pesawat bantuan dari negara sahabat yang ikut turun ke perairan Pangkalan Bun Kalteng itu. Semua pada akhirnya akan menggerogoti uang rakyat di APBN.Tapi, itulah realitas di Indonesia bahkan dunia. "Andaikan pemerintah memberikan perhatian serius seperti kecelakaan transportasi udara, pasti angka kecelakaan transportasi jalan darat akan menurun drastis," kata Djoko lagi.Seperti halnya yang sudah dilakukan di Korsel, dalam kurun waktu 20 tahun angka kecelakaan bisa turun sampai 60% dengan kondisi tidak banyak sepeda motor. "Kisah sukses di Negeri Gingseng itu bisa diadopsi dan diterapkan di Indonesia," jelas Djoko.Namun, kritik Djoko, sejauh ini Pemerintah tidak serius mengevaluasi program-program yang dilaksanakan selama ini. "Apakah efektif, karena tidak signifikan atau sepadan antara anggaran yang dikeluarkan dengan hasil yang dicapai," kata Djoko. Disebutkan, jumlah sepeda motor meningkat terus. Akar masalah kecelakaan lalu lintas di jalan raya tak pernah disentuh apalagi dibahas. Djoko menambahkan, masih jauh dari jangkauan kemauan pemerintah membahasnya, kemungkinan akan mengganggu kebutuhan finansial pejabat."Namun jelas merugikan rakyat sebagai tumbal kebijakan transportasi yang salah tersebut," tegas Djoko.(helmi)

Tags :