Dirjen Hubla Perintahkan SROP Kumai Jadi Jembatan Informasi

  • Oleh :

Rabu, 07/Janu/2015 12:25 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Kasubdit Telekomunikasi Pelayaran Ditrektorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Raymond Sianturi mengatakan, Dirjen Perhubungan Laut Capt Bobby R Mamahit telah memerintahkan Stasiun Radio Pantai (SROP) Pelabuhan Kumai menjadi jembatan informasi sekaligus menjadi koordinator informasi bagi kapal-kapal yang berada di lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ 8501."Dalam melaksanakan tugasnya SROP Kumai dibantu oleh SROP Batam, Tanjung Priok, Semarang, Surabaya," kata Raymond kepada beritatrans.com di Posko Marine Command Center (MCC) Ditjen Hubla Kemenhub di Jakarta, Rabu (7/1/2014).Raymond mengatakan, setelah sembilan hari proses pencarian pesawat AirAsia sering terhambat oleh cuaca buruk dan gelombang tinggi, baru pada hari ke-10 kemarin kapal-kapal milik Ditjen Hubla Kemenhub lebih leluasa melakukan tugasnya. Sehingga pada hari Selasa (6/1/2014) kemarin, seluruh kapal milik Ditjen Hubla yang berjumlah 11 armada bisa bergerak ke lokasi-lokasi pencarian yang telah ditentukan oleh Basarnas sebagai koordinator Search And Rescue (SAR) pesawat AirAsia QZ8501 tersebut."Kondisi cuaca yang bagus juga memungkinkan untuk mengoperasikan berbagai peralatan pencarian. Sebab, penggunaan alat-alat tersebut tidak akan efektif digunakan dalam kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi, serta arus yang kencang. "Bahkan bisa menimbulkan bahaya terutama bagi para penyelam," kata Raymond.Menurut Raymond, kapal-kapal Ditjen Hubla memiliki pembagian tugas masing-masig. Ada kapal yang khusus ditugaskan sebagai kapal pencari korban dan pesawat AirAsia, kapal khusus pencari korban, dan ada kapal yang tugasnya mem-back up operasi pencarian, terutama untuk menjaga keselamatan dan keamanan seluruh kapal potensi SAR yang sedang melakukan proses pencarian."Soalnya perairan Selat Karimata kan termasuk selat yang sibuk oleh lalu lintas kapal niaga. Apalagi di wilayah itu ada ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia)," tuturnya.Dirjen Hubla juga telah menugaskan Direktur Navigasi yang sekaligus Kepala Marine Comand Center (MCC) Tonny Budiono turun ke lapangan untuk melakukan koordinasi terhadap kapal-kapal milik Kementerian Perhubungan dan kapal-kapal lainnya yang berada dalam koordinasi Basarnas. Tonny Budiono didampingi oleh Kepala Pangkalan PLP (Penjaga Laut dan Pantai) Tanjung Priok Capt Teddy Mayandi dan Kepala Pangkalan PLP tanjung Perak Wismantono. "Keberadaan para pejabat Ditjen Hubla Kemenhub di lokasi pencarian tersebut sebagai dukungan terhadap Basarnas sebagai koordinator pencarian dan penyelamatan korban dan pesawat AirAsia QZ 8501," kata Raymond. (aliy)