Sengketa Masa Lalu AS - Indonesia Pengaruhi Investigasi Tragedi AirAsia

  • Oleh :

Selasa, 13/Janu/2015 15:17 WIB


WASHINGTON (beritatrans.com) - Sejarah hubungan penyelidik kecelakaan pesawat Amerika Serikat (AS) dan Indonesia terkadang renggang terkait beberapa peristiwa pada akhir 1990an. Menurut pejabat AS, The Wall Street Journal memberitakan hal itu dapat memengaruhi penyelidikan terhadap kecelakaan pesawat AirAsia bernomor penerbangan QZ8501.Sengketa masa lalu juga mungkin menjadi alasan kedua pihak masih membahas rencana keterlibatan AS dalam penyelidikan jatuhnya QZ8501, dua minggu setelah pesawat Airbus A320 itu hilang dari radar saat terbang dari Surabaya menuju Singapura. Pesawat yang mengangkut 162 orang tersebut terbang dekat awan badai di atas Laut Jawa.Di Washington, juru bicara Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengatakan mereka menanti ajakan bergabung dalam penyelidikan multi nasional atas jatuhnya QZ8501. Penyelidikan ini telah melibatkan industri aviasi dan ahli dari pemerintah Perancis.Kontrasnya, pemerintah mengaku akan menyambut partisipasi AS. Washington hanya tinggal bertanya dan pemerintah berharap NTSB pada akhirnya akan terlibat dalam penyelidikan. Namun, pemerintah menambahkan hal ini baru akan terjadi setelah bangkai pesawat yang jatuh di dasar Laut Jawa diangkat ke permukaan.Mantan petinggi NTSB mengatakan ketidaksepakatan antar kedua negaradipicu oleh dua kecelakaan fatal pesawat maskapai Indonesiarupanya memperumit situasi sekarang.Beberapa pejabat yang terlibat dalam sengketa ini ingat bagaimana ketegangan Indonesia-AS awalnya terjadi. Usai jatuhnya pesawat SilkAir di delta Sungai Musi, Palembang yang penuh lumpur pada 1997, pengamat AS dan Indonesia bekerja sama untuk mengetahui penyebab tragedi yang menewaskan 104 orang tersebut. Kedua pihak gagal menemukan kesepakatan soal laporan final insiden itu. (awe).

Tags :