Jonan: Indonesia Telat 10 Tahun Kembangkan Bandara

  • Oleh :

Jum'at, 16/Janu/2015 06:27 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Pembenahan bandara di dalam negeri sudah sangat terlambat dilakukan. Kalau mau jujur, seharusnya pembangunan bandara sudah didorong sejak 10 tahun lalu.Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam rapat kerja dengan Dewan Perwakailan daerah (DPD) di Jakarta, Kamis (15/1/2015). "Terus terang kita sudah telat lima sampai 10 tahun," kata dia.Jonan tak berharap banyak dari pengelola bandara, Angkasa Pura untuk mendorong kemajuan bandara. Sedikitnya ada 26 bandara yang dikelola dan dioperasikan oleh dua BUMN, yaitu PT Angkasa Pura (AP) I dan AP II. Ditambahkan Jonan, pihakya menunggu dua BUMN tersebut membesarkan dan mengembangkan bandara-bandara yang kini dikelolanya. Selain itu, mantan Dirut KAI itu juga meminta BUMN tidak lagi mengandalkan dana-dana APBN untuk membangun infrastruktur termasuk bandara.Jonan pun meminta kepada DPD DPR RI untuk membahas masalah infrastruktur pembangunan bandara kepada Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno. Pasalnya Jonan mengaku hanya mengatur regulasi untuk sektor penerbangan."Saya anjurkan bapak (anggota DPD) bicara ke menteri BUMN, saya hanya regulator saja," tandas Jonan. Seperti diketahui, AP I tengah mengembangkan beberapa bandara seperti Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Hassanudin Makasar dengan dana internal perusahaan. Selain itu AP I juga membangun Bandara Kulonprogo serta memperluas Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin serta Bandara Ahmad Yani di Semaran Jawa Tengah.Sementara, AP II tengah melakukan pembangunan Terminal 3 Utimate. BUMN itu membangun fasilitas terminal modern dengan fasilitas luas dan lengkap, setara dengan bandara kelas dunia lainnya.Jika Terminal 3 Ultimate sudah selesai dan siap dioperikan akan mampu menamung sampai 25 juta orang per tahun. Jadi, kapasitas total Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten ke depan akan mampu melayani sampai 100 juta penumpang per tahun. (helmi/awe)