Jokowi Minta PT Len Industri Fokus ke Industri Energi Terbarukan

  • Oleh :

Minggu, 18/Janu/2015 20:31 WIB


BANDUNG (beritatrans.com) - Seusai membuka Musyawarah Nasional (Munas) ke-XV HIPMI, Presiden Joko Widodo menyempatkan blusukan ke PT Len Industri (Persero). Presiden terkagum-kagum dengan begitu banyaknya produk high end karya anak-anak bangsa di BUMN tersebut.Didampingi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Menteri Negara BUMN Rini Soemarno, Senin (12/1/2015), Jokowi diajak berkeliling oleh direksi PT Len Industri ke pabrik sekaligus kantor pusat BUMN tersebut di Jalan Soekarno - Hatta 442, Bandung, Jawa Barat.Presiden diperlihatkan proses produksi dan produk renewable energy, railway system, defense electronics, ICT termasuk E- KTP, televisi hingga simulator pesawat. "Begitu banyak jenis produknya ya," tutur presiden dengan ekspresi kagum kepada Menteri BUMN Rini Soemarno saat berkeliling ke workshop sekaligus mendapat penjelasan dari Direktur Utama PT Len Industri Abraham Mose.Kunjungan itu merupakan kali kedua bagi Presiden Jokowi mendapatkan informasi dari direksi PT Len mengenai geliat bisnis BUMN tersebut. Kali pertama informasi itu diterima Jokowi saat menyempatkan mengunjungi stand PT Len Industri di Indodefence Expo 2014, Jumat (7/11/2014). Tak hanya presiden, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyempatkan datang ke stand BUMN tersebut.Melihat dan mengetahui hebatnya putra-putri Indonesia dalam menghasilkan produk elektronika dengan teknologi tinggi tersebut, Jokowi meminta agar PT Len Industri fokus kepada 3 segmen yakni transportasi (persinyalan kereta api, panel interlocking dan simulator pesawat), energi terbarukan (solar cell, modul cell dan PLTS), serta pertahanan (piranti komunikasi dan radar militer).Untuk mendukung percepatan pengembangan tiga segmen tersebut, Presiden memerintahkan Menteri BUMN Rini Soemarno agar mengalokasikan penyertaan modal negara (PMN) untuk PT Len Industri, termasuk di dalamnya untuk membangun fasilitas techno park di atas lahan seluas 10 hektar di Subang, Jawa Barat.KAPASITAS PRODUKSIDirektur Utama PT Len Industri Abraham Mose mengemukakan kepada Presiden Jokowi dijelaskan mengenai kapasitas produksi solar modul (panel surya) dan solar cell sebesar 30 MWp. Modul surya (panel surya) berfungsi untuk mengubah tenaga matahari menjadi listrik DC, dan kemudian disimpan ke baterei melalui BCU (Battery Control Unit). Produk solar home system (SHS) berkaapasitas 1 MWp itu sudah dipakai di Karangasem dan Bangli, Bali, serta sejumlah pulau-pulau terluar. "Dengan produk ini maka penduduk tidak lagi kesulitan mendapatkan supply listrik yang sangat murah, tanpa bahan bakar, pengoperasian serta perawatan mudah, dan ramah lingkungan," ungkap Abraham kepada beritatrans.com, Minggu (18/1/2015),.Dalam kaitan kompetensi membangun produk penghasil energi surya itu, dia mengemukakan telah ditandatangani perjanjian Len dengan PLN tentang jual beli listrik PLTS Kupang sebesar 5MWp, beberapa hari lalu, yang merupakan project terbesar bagi Len di awal tahun 2015 ini, dan merupakan project IPP (Independent Power Producer) pertama di Indonesia."Kami juga sedang mempersiapkan membuat produk pompa air bertenaga surya. Produksi pompa ini merupakan perintah dari Ibu Menteri BUMN, Pompa ini dibutuhkan untuk mengairi lahan pertanian, terutama di lokasi yang jauh dari irigasi. Dengan pompa ini maka petani akan mendapat jaminan pasokan air untuk areal persawahan milik mereka," ujarnya.LEN TECHNO PARKMengenai Len Techno Park, Abraham menjelaskan untuk menampung mesin-mesin produksi fotovoltaik berkapasitas 60 MWp. Selanjutnya secara bertahap kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 350 MWp. Pembangunan pabrik fotovoltaik di Karawang ini merupakan bagian dari rencana strategis Len dalam membangun Len Techno Park di atas lahan seluas 10 hektar yang ada di Subang tersebut. Di dalam kawasan Len Techno Park tersebut akan berdiri industri-industri berbasis teknologi tinggi selain industri fotovoltaik antara lain Industri ICT, Industri Signaling Kereta Api, dan Industri Defence Electronics. Setelah Len Techno Park beroperasi maka operasional pabrik di Bandung akan ditutup. Kawasan industri akan groundbreaking pada pertengahan Februari 2015, sekaligus pencanangan pembangunan PLTS di Kupang. "Kami amat bersyukur sekaligus berterima kasih kepada Bapak Presiden atas dukungan luar biasa kepada PT Len Industri antara lain dalam membangun Len Techno Park ini," tutur Abraham Mose.Dana untuk pembangunan sekaligus produksi di Len Techno Park itu sekitar Rp2,d triliun. Dana ini diharapkan didapat dari penyertaan modal negara (PMN). Selain itu, dana PMN juga akan dibangun untuk membangun solar cell dan solar modulm Kebutuhan itu, dia mengungkapkan PT Len Indutsri (Persero) sudah mengajukan kepada Kementerian BUMN. (nudiya/leny).