Pelindo I dan Port of Rotterdam Akan Bangun Pelabuhan Kuala Tanjung

  • Oleh :

Selasa, 20/Janu/2015 13:29 WIB


Jakarta (beritatrans.com) - Pemerintah memastikan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, yang menjadi inti konsep tol laut, siap dibangun melalui skema kerja sama rancang-bangun antara PT Pelindo I dan Port Of Rotterdam, Belanda.Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (20/1/2015), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, dalam pertemuan dengan Direktur Utama PT Pelindo I Bambang Cahyana dan Direktur Port of Rotterdam Roger Clasquin serta para pejabat Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, menerima laporan bahwa pembangunan pelabuhan itu akan segera dimulai.Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, menurut Indroyono, merupakan realisasi konsep tol laut sesuai visi Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam rangka meningkatkan konektivitas antarpulau dan memperkuat sistem logistik nasional."Saat ini tol laut yang berintikan pembangunan lima pelabuhan laut dalam (deep sea port) di Kuala Tanjung (Medan), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Makassar, dan Sorong (Papua Barat) secara hampir serempak mulai dibangun," katanya seperti dilansir Antara.Pelabuhan yang nantinya dibangun dengan dana sebesar 400 juta dolar AS itu akan mendukung operasionalisasi Pelabuhan Belawan-Medan dan mengintegrasikannya dengan Kawasan Industri di Sei Mangkei, Sumatera Utara.Nantinya, kawasan Industri Sei Mangkei akan berkonsentrasi pada produk produk olahan kepala sawit sehingga mampu memberikan suplai muatan kargo untuk Pelabuhan Kuala Tanjung."Guna memperkuat sarana pelabuhan dan kawasan industri ini, maka jalan tol Belawan - Medan segera diperpanjang menjadi jalan tol Medan - Belawan - Kuala Tanjung - Sei Mangkei," ujar Menko Kemaritiman Indroyono.Selain itu, sumber daya listrik juga segera ditingkatkan dengan pembangunan tambahan pembangkit listrik di Asahan. Dengan demikian, Pelabuhan Kuala Tanjung diharapkan siap beroperasi pada awal 2018 nanti."Khusus terkait dengan wilayah Sorong, Papua, akan segera ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus dengan sarana pelabuhan, galangan kapal dan pembangkit listrik, yang terintegrasi dengan kawasan industri serta pusat wisata bahari di Raja Ampat," tutupnya. (aliy)