BPSDM Perhubungan akan Didik 5.500 Pelaut Profesional

  • Oleh :

Kamis, 05/Feb/2015 07:27 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan siap mendidik 5.500 tenaga pelaut profesional. Mereka akan dididik dalam diklat singkat berbagai jenis keahlian pelaut, seperti Ahli Nautika (ANT) IV, Basic Training (BST) untuk kapal niaga serta BST untuk kapal-kapal pelayaran rakyat (Pelra)."Program diklat pelaut itu merupakan bagian dari pemberdayaan SDM pelaut dalam skim Diklat Berbasis Komptensi yang dibiayai dari APBNP 2015," ujar Kepala BPSDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo pada beritatrans.com di Jakarta, Rabu (4/2/2015) petang.Menurutnya, dari hasil penghematan subsidi BBM tahun 2015, Kementerian Perhubungan menerima dana tambahan sebesar Rp22 triliun. Dari jumlah itulah dialokasikan ke beberapa subsektor transportasi termasuk dalam penguatan dan pemberdayaan SDM. "Untuk SDM moda laut, mendapat kuota untuk memberikan diklat bagi 5.500 orang pelaut dengan berbagai komptensi tersebut," kata Tommy lagi.Sebagai penyelenggara diklat pelaut ini, jelas Tommy akan difokuskan di beberapa kampus BPSDM Perhubungan seperti Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, BP3IP Jakarta, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, PIP Surabaya, PIP Makassar dan lainnya."Kini program ini sudah memasuki tahap final dalam pembahasan di Badan Anggaran DPR bersama pemerintah. Jika Banggar DPR sudah setuju, kita bisa langsung jalan. Targetnya, program ini bisa segera berjalan tahun 2015 ini," papar Tommy.Indonesia masih kekuranagn tenaga pelaut sampai 19.000 orang per tahun. Dari jumlah tersebut, termauk di dalamnya adalah kebutuhan akan perwira pelaut. "Di sisi lain, kebutuhan pelaut dunia juga besar dan banyak pelaut Indonesia yang bekerja di kapal-kapal asing karena kesejahteraannya sangat menjanjikan," terang Tommy.Oleh karena itu, tambah Tommy, pihaknya berharap melalui diklat berbasis komptensi untuk peluat diharapkan bisa menyediakan SDM pelaut yang andal dan langsung mengisi formasi kebutuhan pelaut di lapangan."Pengalihan subsidi BBM tahun 2015 dialihkan untuk hal-hal prodktif. Termasuk untuk mendidik dan melatih SDM yang andal di sektor pelaut tersebut. Dengan mendidik pelaut-pelaut yang handal, kita berharap mampu memberikan nilai tambah besar bagi bangsa dan negara," tegas Tommy.(helmi/awe)