Kemacetan Makin Parah, Saat Berdayakan Angkutan Umum

  • Oleh :

Senin, 16/Feb/2015 19:12 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Untuk mengurai kemacetan di Jakarta, solusi yang terbaik, ringan dan tak beresiko adalah dengan memberdayakan angkutan umum. Jika warga Jabodetabek beralih menggunakan angkutan umum, maka kecetan lalu lintas jauh menurun.Sementara, kemacetan di Jakarta khususnya Jalan Jend Sudirman, MH Thamrin sampai Silang Monas memang tak bisa dihindari sejalan dengan pembangunan proyek fisik MRT (mass rapit transit). Proyek MRT koridor Lebak Bulus-Blok M-Bundaran HI yang berakhir di Silang Monas dengan digarap dan beberapa titik memasuki tahap penggalian tanah, sehingga ruas jalan makin sempit dan sejumlah alat berat ada di sepanjang proyek yang sedang dikerjakan.Pantauan beritatrans.com, Senin (17/2/2015) sore, kemacetan rutin terjadi di ujung jalan Jend.Sudirman ke arah Blok M. Setiap hari kemacetan lalu lintas menjadi ritual wajib dan tak pernah bisa diurai sampai kini."Pada sore hari, kepadatan kendaraan terjadi tujuan Semanggi. Sebaliknya, pada pagi hari, kemacetan parah terjadi arah sebaliknya menuju HI dan Silang Monas," ucap Maman, seorang awak PO Mayasari.Menurutnya, selama proyek MRT masih dalam pengerjaan maka kepadatan lalu lintas akan terus terjadi. "Tanpa ada proyek MRT dan penyempitan jalan, setiap hari macet. Kini ada proyek MRT makin macet," jelas Maman lagi.Jika tak ingin macet makin parah, menurut Rian, seorang karyawan di kawasan HI, sebaiknya jangan menggunakan kendaraan pribadi ke kantor. "Gunakan angkutan umum sehingga kemacetan lalu lintas tak makin parah," tutur pengguna angkutan umum itu.Dia menambahkan, menggunakan angkutan umum bukan berarti tak punya mobil. "Mobil sih ada, tapi kalau macet begini repot dan biaya tinggi. Enakan naik angkutan umum, murah dan resiko relatif ringan," tandas pria asal Bekasi itu.(helmi)

Tags :