Kontribusi Dahsyat Galangan Kapal Mariana Bahagia untuk Indonesia

  • Oleh :

Minggu, 01/Mar/2015 13:07 WIB


DI tengah dinamika mobilitas jutaan orang dan kendaraan setiap tahun menggunakan jasa kapal feri, terdapat kontribusi dahsyat dari galangan kapal dalam negeri. Adalah Mariana Bahagia menjadi bagian terpenting dari kekuatan ekonomi nasional dalam membuat kapal, yang dipergunakan sebagian penduduk Indonesia dalam mobilitas sehari-hari. Galangan kapal dengan workshop di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, tersebut masuk dalam catatan sejarah emas Indonesia sebagai kekuatan ekonomi nasional yang memberikan sumbangsih besar terhadap pergerakan penduduk dan arus logistik. Pada sisi lain, galangan kapal PT Mariana Bahagia juga menjadi komponen penting dalam program pemerintah membangun tol laut. Eksistensi PT Mariana Bahagia sekaligus membuktikan industri galangan kapal nasional mampu membuat kapal untuk kebutuhan dalam negeri. Galangan kapal ini dengan kekuatan SDM dalam negeri juga membuktikan ketangguhannya dalam bergerak secara atraktif berusaha di sektor maritim. "Kami merasa terhormat sekaligus berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan dan perusahaan pelayaran atas kepercayaan kepada kami untuk membangun kapal untuk dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kami juga bangga menjadi komponen bangsa yang dapat mengkaryakan anak bangsa dan menyajikan karya mereka kepada Indonesia tercinta," tutur Direktur Utama PT Mariana Bahagia Johnson W. Sutjipto kepada beritatrans.com, Minggu (1/3/2015). Salah satu kapal produksi PT Mariana Bahagia adalah KMP Sembuku, yang diresmikan operasionalnya oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Selasa (19/8/2014). Kapal 5.000 GT yang didanai dari APBN melalui DIPA Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tahun 2012-2014 ini beroperasi melayani rute penyeberangan Merak-Bakauheuni. "Kapal ini memiliki panjang 109,40 meter dan lebar 19,60 meter lalu tinggi 5,60 meter. Kapal bisa menampung 812 orang. Lalu 26 unit trailer, 2 unit tronton, 37 truk medium dan 77 kendaraan pribadi jenis sedan," ungkap menteri perhubungan. Galangan Kapal Mariana Bahagia didirikan pada Agustus tahun 1980 oleh kelompok pengusaha pelayaran nasional, antara lain PT. Pelayaran Salam Bahagia, PT. Pelayaran Salam Sejahtera, dan PT. Pelayaran Laut Kumala. Perusahaan ini didirikan bertujuan untuk mendukung perawatan dan perbaikan armada ketiga perusahaan pelayaran tersebut. Ketiga perusahaan pelayaran ini bergerak di bidang angkutan general cargo rute dalam negeri dan internasional. Galangan initerletak di Sungai Musi, Sumatera Selatan, dan dapat diakses melalui darat yaitu terletak di Jalan Sabar Jaya, kecamatan Mariana,Kabupaten Bayuasin atau kira-kira 30 KM dari Bandar Sultan Badarudin, Palembang. PT. Mariana Bahagia memiliki lahan seluas 5 ha. Sejak awal pembangunannya sudah dilengkapi dengan 3 unit slipways berkapasitas 1,000 DWT (dead weight ton) untuk melaksanakan perawatan dan perbaikan kapal. Awal program pembangunan kapal di PT Mariana Bahagia dimulai dengan membangun kapal-kapal jenis khusus untuk angkutan offshore seperti well service vessels, tugs & oil barges, utility vessels, AHT (anchor handling tugs) dan offshore structure yang dipesan oleh perusahaan pelayaran di bidang offshore seperti PT. Bhaita, PT. Cumawis, PT. OSCO UTAMA, PT. Wintermar, PT. Arial Niaga Nusantara, PT Sentosasegara Mulia Shipping, Petro China (Jabung) Ltd dan Seacove Overseas Ltd. Alhamdulillah hingga kini semua target penyerahan / delivery kapal tidak pernah mengalami keterlambatan.Pada tahun 2002, PTMariana Bahagia mulai membangun kapal-kapal jenis RORO pesanan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, kemudian pada tahun 2004 PT Mariana Bahagia mulai membangun kapal-kapal jenis MULTI-PURPOSE dan kapal-kapal jenis penumpang & barang pesanan Pemerintah Provinsi Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di Papua. Pada tahun 2010, PT. Mariana Bahagia mulai membangun kapal jenis PERINTIS pesanan Direktur Jenderan Perhubungan Laut, Kemenhub.Pada tahun 2004, PT Mariana Bahagia mulai membangun kapal-kapal jenis Anchor Handling Tugs (AHT) yang pada saat itu belum pernah dibangun oleh galangan kapal di Indonesia selain galangan kapal di Pulau Batam. Kapal yang diberi nama AHT Bintang Natuna pesanan PT Sentosasegara Mulia Shipping dibangun dengan klassifikasi nasional, Biro Klassifikasi Indonesia.Pada tahun 2011, PT. Mariana Bahagia telah berhasil melakukan export perdananya yaitu 1 unit AHT berukuran 5,200 HP yang diberi nama AHT Seacove Knight dengan klassifikasi American Berau of Shipping (ABS) kepada perusahaan SEACOVE OVERSEAS LTD senilai USD 6 juta. Pada tahun 2012, PT. Mariana Bahagia menyerahkan 1 unit pembangunan kapal baru yaitu:1. KMP. Tatihu, Kapal RORO type 750 GT, pesanan Ditjen Perhubungan Darat senilai Rp. 33,482 miliarPada tahun 2013, PT. Mariana Bahagia menyerahkan 2 unit pembangunan kapal baru yaitu:1. AHT SEACOVE NOBLE, AHT 3,500 HP (EXPORT) pesanan Seacove Overseas Ltd senilai USD 4,95 juta2. TB. MERAK, Tugboat 3,200 HP, pesanan Ditjen Perhubungan Darat senilai Rp. 34,999 miliarPada tahun 2014, PT. Mariana Bahagia menyerahkan 4 unit kapal baru yaitu:1.SEACOVE PEARL, Utility Boat 1,600 HP (EXPORT) pesanan Seacove Overseas Ltd senilai USD 3,465 juta2. KM SABUK NUSANTARA 41, Kapal Perintis type 1,200 DWT, pesanan Ditjen Perhubungan Laut senilai Rp. 48,5 miliar3. KM SABUK NUSANTARA 50, Kapal Perintis type 1,200 DWT pesanan Ditjen Perhubungan Laut senilai Rp. 48,999 miliar4. KM SEBUKU, Kapal RORO TYPE 5.000 GRT, pesanan Dirjen Perhubungan Darat senilai Rp. 161 miliar KMP Sebuku adalah Kapal RORO berbobot 5,000 GT dan merupakan kapal RORO yang terbesar yang pernah dipesan oleh Pemerintah Indonesia serta dibangun di galangan kapal nasional. Kapal ini memiliki LOA: 109,4 M, LBP: 19,6 M, D: 5,6 M yang berkemampuan mengangkut penumpang sebanyak 812 orang, kendaraan trailer sebanyak 28 unit, kendaraan truk medium sebanyak 35 unit dan kendaraan sedan sebanyak 63 unit. Saat ini PT Mariana Bahagia memiliki book order senilai kurang lebih USD 13,4 juta untuk 4 (empat) unit kapal yang mana semuanya akan di export dan diserahterimakan pada tahun 2015, yaitu: A. 1 unit AHT 4,200 HP pesanan Excel Ocean Global LTD senilai USD 5,9 juta B. 2 unit double hull oil barge pesanan Precision Towage Holding LTD senilai USD 2,499 jutaC. 1 unit utility 2,800 HP pesanan Prow Offshore PTE LTD senilai USD 5 jutaDOCKING KAPALBermodal 3 unit slipway berbobot 1.000 DWT, PT Mariana Bahagia dapat melakukan perawatan atas kapal-kapal jenis RORO,tug & barge, dan utility vessels yang kesemuanya tidak melebihi kapasitas 1.000 DWT sehingga jumlah perawatan kapal tersebut, tidak begitu signifikan dan terbatas terutama dengan berkembangnya angkutan laut batu baru dengan kapal-kapal yang berukuran hingga 12.000 DWT (360)Rancang Bangun bermodalkan pengalaman pembangunan kapal baru dan sebagai pemilik dan operator kapal niaga nasional, PT Mariana Bahagia senantiasa menjual produk-produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sejak tahun 2004, PT Mariana Bahagia banyak memberikan solusi transportasi untuk Pemerintah Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di Papua, antara lain:1. Kapal Multi-Purpose: Provinsi Papua terkenal dengan mahalnya biaya logistik sehingga kelangkaan/mahalnya BBM dan semen menjadi faktor utama penghambat pembangunan disana PT. Mariana Bahagia bersama Pemerintah Provinsi Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di Papua merancang dan membangun beberapa unit kapal multi-purpose untuk menjawab tantangan itu. Kapal multi-purpose harus dapat mengangkut BBM, alat berat dan kebutuhan logistik lainnya serta harus mampu menjelajahi sungai-sungai yang sempit dan dangkal di Papua. Salah satu contohnya saat ini BBM, semen dan peralatan berat dapat diangkut ke Puncak Jaya, Kabupaten Yakuhimo, Papua melalui kapal yang diberi nama YAKUHIMO, sehingga pengangkutan kapal logistik tersebut tidak menggunakan pesawat terbang lagi. Akhirnya biaya logistiknya menjadi turun drastis dan pembangunan daerah dapat terlaksana dengan tepat sasaran.2. Kapal Putih Mini: Masyarakat Indonesia bagian Timur menyebutnya kapal PELNI sebagai kapal putih, PT Mariana Bahagia membantu menjawab tantangan Pemerintah Provinsi Papua dengan merancang dan membangun 1 unit Kapal Putih Mini yang diberi nama PAPUA BARU. KM PAPUA BARU berbobot 1.200 GRT dapat mengangkut 400 penumpang dan terbagi dalam beberapa kelas yang menyerupai kapal-kapal PELNI buatan Jerman dengan harga yang sangat murah yaitu Rp45 miliar, jika dibandingkan dengan kapal PELNI yang berkapasitas 3,000 penumpang dan price tag diatas Rp1 triliun. Saat ini hasil rancang bangun yang dibuat oleh PT Mariana Bahagia sudah menjadi desain yang dipakai oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan sudah ada belasan unit yang dibangun saat ini untuk mendukung program keperintisan.(awe).