Maskapai Kalstar Aviation Tetap Beli Pesawat Embraer

  • Oleh :

Senin, 02/Mar/2015 19:13 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengeluarkan ancaman agar maskapai di Tanah Air tidak lagi menggunakan pesawat Embraer, asal Negeri Samba Brazil. Kebijakan itu menyusul sikap Pemeirntah Brazil yang tidak ebrsahabat bahkan mempermalukan Duta Besar Indoensia untuk Brazil, tarkait rencana eksekusi mati terpidana mati dalam kasus narkotika di Indonesia.Namun pada kenyataannya sejumlah maskapai di tanah air justru akan tetap impor pesawat asal Brazil itu. Beberapa diantaranya masih menyatakan akan terus melanjutkan kerja sama pembelian pesawat Embraer buatan Brasil. Salah satunya maskapai kalstar, yang melayani penerbangan charter terutama di daerah Kalimantan dan luar Jawa.Selama ini pesawat buatan perusahaan milik Frederico Fleury Corado itu banyak digunakan untuk operasional penerbangan carter. Salah satunya pengguannya adalah maskapai Kalstar Aviation. Akhir tahun lalu, maskapai yang banyak beroperasi di kawasan Kalimantan itu baru saja mendatangkan sekitar 1 pesawat Embraer 195. Rencananya dalam 2 tahun kedepan perseroan akan mendatangkan sekitar 10 pesawat asal Brazil tersebut."Menurut kami yang sifatnya bussiness to bussiness harus dibedakan dengan goverment to goverment," ujar Aji Kurnia Bagja, HRD and General Affairs Manager kepada Kontan, akhir pekan lalu.Meski mengerti dan memaklumi imbauan Wapres tersebut, tetapi Kalstar Avation tidak bisa serta merta begitu saja memutuskan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Menurut Aji, pihaknya sudah terlebih dahulu menandatangani perjanjian sebelum adanya masalah diplomasi antara kedua negara.Pertanyaan serupa juga diungkapkan oleh Indonesia Air Transport. Maskapai yang mengoperasikan penerbangan charter di daerah tambang itu mengaku akan tetap melanjutkan rencana pembelian 1 pesawat jenis Embraer Legacy senilai sekitar 10 juta dollar AS. Syafril Nasution, Presiden Direktur PT Indonesia Air Transport dan Infrastructure Tbk mengatakan hal itu tidak akan mempengaruhi rencana bisnisnya. "Sementara ini belum ada perubahan rencana," tegas dia.(helmi/awe)