Akses Masuk Terminal Bandara Juanda Dikabarkan Diblokir

  • Oleh :

Kamis, 12/Mar/2015 14:16 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Akses masuk ke Terminal I ke Terminal II Bandara Juanda, Surabaya dikabarkan diblokir oleh oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL), selaku pemilik sah Bandara Juanda. Akibatnya, masyarakat calon penumpang yang menjadi korbannya.Pemblokiran itu sudah terjadi sejam pagi, sekitar jam 06.00, Kamis (12/3/2015). Akibatnya, masyarakat pengguna jasa mengalami kesulitan untuk pindah dari terminal I ke terminal II atau sebaliknya. Padahal, setiap hari ada ribuan penumpang dilayani Bandara Juanda Surabaya.Kasus tersebut diguna karena sengketa kepemilikan tanah antara TNI AL dan AP I. Sampai saat ini, ternyata belum selesai tuntas. Padahal, sejak Menteri BUMN Dahlan Iskan masalah itu sudah dilakukan negosiasi untuk menyelesaikan sampai tuntas.Trikora Harjo, General Manager Bandara Juanda Surabaya pernah mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan tanah tersebut tetap milik TNI AL atau akan diserahkan ke Angkasa Pura I sebagai bagian dari penyertaan modal negara (PMN). "Terserah statusnya tanahnya milik siapa, yang penting untuk kepentingan bangsa," ujarnya.Trikora menjelaskan status tanah yang sempat bermasalah tersebut seluas 4.900 meter persegi (m2). Dia bilang luas lahan tersebut yang digunakan untuk pengembangan Terminal 2 Bandara Juanda. Dia juga mengakui bahwa luas lahan Bandara Juanda sebesar 9,3 hektare itu meruapakan lahan milik TNI AL.Sementara, Corporate Communication Department Head PT Angkasa Pura I, Handy Heryudhitiawan, membenarkan hal tersebut bahwa sejak pukul 06.00 WIB akses Terminal I ke Terminal II Juanda memang diblokir. Tapi yang ditutup hanya akses masuk antara Terminal I dan Terminal II Bandara Juanda. Operasional penerbangan di Bandara Juanda masih berjalan normal, kata Hendy saat dikonfirmasi beritatrans.com di Jakarta, Kamis (12/3/2015).Meski kegiatan operasional penerbangan tetap normal, namun Hendy mengakui masyarakat tetap mengalami kesulitan juga selama di bandara. Calon penumpang yang hendak transfer atau pindah terminal harus memutar haluan lewat pintu depan. Sedang akses masuk antar terminal di dalam ditutup oleh pihak TNI AL, kata Hendy.Bandara Juanda setiap hari melayani sekitar 400 take off landing pesawat serta ribuan penumpang. Twermasuk di dalamnya penumnpang transit yang hendak pindah terminal seperti tujuan luar negeri dan sebagainya. Yang paling sulit adalah penumpang yang membawa karco, karena tidak diberbolehkan masuk, tukas Hendy.Dia menambahkan, saat ini pengelola bandara masih mengadakan negosiasi terkait hal tersebut dengan TNI AL. Dan sudah dipastikan operasional bandara dan pelayanan kepada penumpang juga tidak terganggu. "Kami masih terus negosiasi, mudah-mudahan dalam waktu dekat akses segera dibuka kembali. Yang terganggu itu akses kargo. PT Pertamina (Persero) juga masih boleh lewat untuk mengisi avtur maskapai yang beroperasi di Juanda," papar Hendy.Kendati demikian, Handy enggan menjelaskan alasan TNI AL memblokir akses Terminal I ke Terminal II Juanda. Hingga kini, belum ada laporan gangguan operasional dari sejumlah maskapai yang beroperasi di Juanda. Managemen AP I Bandara Juanda tetap komitmen memberikan pelayanan yang terbaik ke masyarakat. Kami berusaha, pelayanan ke masyarakat tidak sampai terganggu, terang Hendy.Seperti dikutip tribunews.com, TNI AL dan pengelola Bandara Juanda yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) kerap kali berselisih paham. Berdasarkan penelusuran Tribun, salah satu masalah yang pernah muncul yaitu terkait kepemilikan tanah.Pada saat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih dijabat oleh Dahlan Iskan, beliau mengikhlaskan lahan Bandara Juanda, Surabaya, menjadi milik TNI-AL. Dahlan menuturkan hal ini perlu dilakukan supaya AP I dan TNI-AL tidak terus bersitegang soal lahan ini. Disetujuinya lahan tersebut milik TNI-AL, maka AP I hanya memiliki hak guna pakai lahan tersebut.(helmi/awe)