Upah Buruh Transportasi di Indonesia Lebih Baik Dibandingkan Petani

  • Oleh :

Senin, 16/Mar/2015 14:33 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Upah buruh transportasi di Indonesia masih baik dan menjanjikan. Paling tidak, mereka masih lebih baik dibandingkan upah buruh tani di berbagai daerah di Tanah Air."Upah buruh transportasi kita masih cukup baik. Yang paling rendah di Indonesia itu upah buruh tani, sehingga selalu menjadi patokan Badan Pusat Statistik (BPS) dan dilakukan survei secara rutin," kata Deputy Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi Sasmito menjawab beritatrans.com di Jakarta, Senin (16/3/2015).Dia yakin, upah buruh transportasi baik pengemudi, kondektur apalagi pekerja profesional di bidang transportasi tentu akan lebih baik lagi. Secara prinsip kondisi mereka cukup bagus."Hasil panataun BPS, upah buruh yang terendah itu buruh tani dan berikutnya buruh bangunan. Itupun upah mereka terus naik," jelas Sasmito lagi.Bukan hanya itu, kalau pekerja transportasi khususnya pelaut dan pilot justru mereka kaya raya. "Standar upahnya mengikuti ketentuan international seperti IMO dan ICAO. Dan bagi mereka biasanya dibayar dengan standar dolar AS," papar Sasmito.BPS mencatat upah buruh bangunan dan buruh tani mengalami kenaikan. Namun, ke depan perlu tetap waspada karena harga beras masih berada di level tinggi.Kepala BPS, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin. "Upah nominal buruh tani pada Februari 2015 naik 0,46% dibandingkan Februari. Upah naik dari Rp 45.846/hari menjadi Rp 46.059 /hari," kata dia.Secara riil (setelah dikurangi inflasi), upah buruh tani naik lebih tinggi yaitu 1,21%. Menurut Suryamin, kenaikan upah tidak lepas dari deflasi yang terjadi pada Januari-Februari 2015. "Ini pengaruh daya beli yang naik karena deflasi," ujar Suryamin.Sementara upah nominal buruh bangunan (tukang bukan mandor), pada Februari 2015 juga naik 0,76% dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari Rp 78.484/hari menjadi Rp 79.083/hari. Secara riil, naik sebesar 1,13%."Ini posisi Januari ke Februari karena terjadi deflasi. Meski demikian, ini perlu perhatian karena harga beras naik," tegas Suryamin.Waspadai Harga BerasMeski ada penurunan, tetapi harga beras saat ini masih dalam level yang tinggi. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, hari ini harga beras medium rata-rata nasional adalah Rp 0.433/kg. Ada penurunan dibandingkan beberapa waktu lalu yang sempat mencapai Rp 11.000-12.000/kg (harga Jakarta saat terjadi lonjakan), tetapi masih tinggi bila melihat harga pada pertengahan Februari 2015 yang masih di bawah Rp10.000/kg."Jika harha beras bergejolak apalagi naik akan langsung memukul daya beli masyarakat. Harga beras mempunyai andil besar pada laju inflasi dan langsung memukul daya beli masyararakat," tegas Suryamin.(helmi).

Tags :