JAKARTA (beritatrans.com) - Hampir satu bulan pascainsiden delay atau keterlambatan berkepanjangn penerbangan Lion Air, hingga saat ini maskapai milik Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Rusdi Kirana itu masih belum menyerahkan perbaikan manajemen penanganan keterlambatan."Sampai hari ini Lion Air belum menyerahkan revisi manajemen penanganan keterlambatan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suprasetyo saat melakukan Pressbackground di Jakarta, Selasa (17/3/2015).Suprasetyo mengatakan, Manajemen Lion Air sebelumnya telah menyerahkan laporan, namun masih belum lengkap terkait Standar Operasi Prosedur (SOP) manajemen keterlambatan tersebut."Saya kira krunya cukup, jumlah pesawat cukup, cuma tidak ada SOP managemen delay," ujarnya.Suprasetyo menjelaskan, dalam laporan manajemen penanganan keterlambatan mestinya dicantumkan siapa yang bertanggung jawab bila terjadi delay, termasuk siapa petugas yang wajib memberikan informasi atau mengumumkan kepada penumpang."Mestinya mereka mencantumkan siapa nama penanggungjawabnya di Bandara bila terjadi keterlambatan," ujarnya.Suprasetyo menyerahkan sepenuhnya kepada Lion Air, apakah akan memperbaiki sistem manajemen keterlambatannya atau tidak."Yang jelas, bila mereka tidak kunjung memperbaikinya, maka kami tetap tidak akan memprotes setiap pengajuan rute barunya," kata Suprasetyo. (aliy)