Indonesia Butuh Pelabuhan Selain Tanjung Priok

  • Oleh :

Minggu, 22/Mar/2015 05:27 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Pakar hukum maritim Dr.Chandra Motik,SH mendukung rencana pemerintah membangun Pelabuhan Cilamaya di Karawang Jawa Barat. "Alhamdullillah kalau Pelabuhan Cilamaya mau dilanjutkan," kara Chandra saat dikonfirmasi beritatrans.com di Jakarta, Sabtu (21/3/2015).Berulang kali dia katakan, sebetulnya tak perlu ada silang pendapat mengenai jadi tidaknya pembangunan Pelabuhan Cilamaya itu. "Indonesia khususnya Jakarta sudah membutuhkan pelabuhan baru selain Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah padat itu," kata Chandra."Pelabuhan Tanjung Priok sudah overload. Daya dukung lapangan penumpukan dan akses jalan darat menuju Pelabuhan Tanjung Priok sudah tidak memadai lagi. Lihat saja kemacetan hampir sepanjang hari terjadi di Jakarta terutama menuju Pelabuhan Tanjung Priok," jelas Chandra.Kalau mau jujur, menurut dia, Indonesia sudah terlambat mengembangkan Pelabuhan Cilamaya. Arus barang makin tinggi dan Pelabuhan Tanjung Priok sudah overload."Mengantisipasi pertumbuhan ekonomi serta perkembangan industri di timur Jakarta baik Bekasi, Karawang dan Subang sudah perlu pelabuhan baru yang representatif. Ide membangun Pelabuhan Cilamaya itu sudah tepat," kilah Ketua Umum ILUNI itu.Chandra menambahkan, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sudah memasukkan Pelabuhan Cilamaya dalam Rencana Induk Pembangunan Kepelabuhanan di Indonesia. "Indonesia menggandeng JICA untuk melakukan studi kelayakan mengenai pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Hasilnya positif dan Pelabuhan Cilamaya layak untuk dibangun," jelas Chandra.Yang menjadi aneh kemudian, papar Chandra mengapa tiba-tiba pada heboh dan ramai-ramai menolak rencana Pembangunan Pelabuhan Cilamaya. "Siapa sebenarnya mereka dan ada agenda ada di belakangnya," tanya Staf Ahli KSAL itu. "Jika tak ingin Jakarta makin macet karena disesaki truk-truk petikemas serta ancaman overload di Tanjung Priok, maka pembangunan Pelabuhan Cilamaya harus dipercepat," tandas Chandra.(helmi)

Tags :