3 Kapal Tanker Bawa 1.200 Ton BBM Ilegal Disergap di Muara Sungsang

  • Oleh :

Selasa, 24/Mar/2015 06:58 WIB


BANYUASIN (beritatrana.com) - Tiga kapal tanker di perairan Muara Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, mengangkut 1.200 ton minyak mentah ilegal disergap.Tak hanya tiga kapal tanker, prajurit berbaju loreng ini pun mengamankan tiga kapal jukung yang mengangkut minyak mentah itu.Penangkapan berawal, pada Sabtu 21 Maret 2015, pihak Den Intel mengaku mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya bongkar muat minyak dari kapal jukung ke kapal tanker di perairan Muara Sungsang.Berangkat dari informasi tersebut, Den Intel kemudian langsung melakukan penyergapan hingga mengamankan dua kapal jukung yang memuat 28 ton minyak mentah bersama pemiliknya yang bernama Fikri."Saat dimintai surat soal kepemilikan minyak, Fikri tak dapat menunjukkan hingga dia kita amankan dan dititipkan di rumah kades setempat," kata Komandan Intel Kodam II Sriwijaya Letnan Kolonel Infantri M Thohir, saat menggelar konferensi pers, Senin 23 Maret 2015.Usai menangkap dan mengamankan dua kapal jukung, petugas kemudian kembali bergerak. Sekira pukul 11.30 Wib, kapal tanker dengan merk EVI yang menuju Muara Sungsang dan diduga membawa minyak ilegal berhasil lolos dari sergapan petugas."Mereka kabur ke arah laut lepas menuju Batam. Karena ombak besar dan kita hanya menggunakan speed boat kami memilih putar arah. Mereka berhasil lolos," ujar Thohir.Mengetahui satu kapal tanker lolos, petugas akhirnya melakukan patroli kembali di laut lepas. Di perairan menuju Bangka, petugas kembali melihat aktivitas bongkar muat kapal di tengah laut. Alhasil, petugas berhasil mengamankan satu kapal tanker Haika Maru yang tengah mengangkut 800 ton minyak tanpa dokumen resmi."Saat itu tanker sedang mengisi minyak ke kapal jukung dengan kapasitas 50 ton, dua kapal jukung kembali kita amankan di laut perbatasan Bangka" urainya.Thorir menyebutkan, dari penangkapan tersebut, kapten kapal atas nama Ilham dan Chip Kapal bernama Umar beserta tujuh orang Anak Buah Kapal (ABK) kini telah diserahkan ke Mapolda Sumsel untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. (viva).