Maska: KAI Bisa Cari Solusi Untuk Ringankan Beban Konsumen

  • Oleh :

Jum'at, 27/Mar/2015 14:02 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Kenaikan tarif KA jarak jauh dan menengah mulai 1 April 2015 merupakan konsekuensi dari porsi subsidi public service obligation (PSO) yang dikurangi. Tapi, manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) bisa mencari solusi dan kreatif untuk memberikan diskon dan pelayanan khusus pada pelanggannya."Kalau subsidi dikurangi, maka tarif akan naik. Itu konsekuensi logis," kata Ketua Umum Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (Maska) Sardjoko Hendrowijono menjawab beritatrans.com di Jakarta, Jumat (27/3/2015).Namun begitu, kata dia, jika mau manajemen KAI bisa mencari solusi lain untuk meringankan beban konsumen, khususnya untuk masyarakat kelas menengah ke bawah."Caranya dengan subsidi silang. Orang kaya membayar penuh dan yang miskin disubsidi. Mereka tetap mendapatkan harga lebih murah." kata Hendro lagi.Seperti KA di Eropa, lanjut dia, orang-orang tertentu seperti manula, miskin, orang cacat dan lainnya bisa disubsidi bahkan bisa sampai 50%. "Tapi, mereka harus dibuktikan dengan surat keterangan yang resmi dari instansi berwenang," jelas Hendro.Dia menambahkan, sejalan dengan kenaikan tarif nanti managemen KAI harus meningkatkan pelayanan ke konsumen. "KA makin baik, bersih dan selamat. Saat ini orang pergi naik KA itu ingin aman dan selamat. Di tambah lagi harus nyaman," terang Hendro.Konsekuensinya, seluruh kebutuhan konsumen itu harus dipenuhi KAI. "Saat ini KA menjadi salah satu moda transportasi andalan orang Indonesia. Tapi, jika KA tak aman dan tak selamat, pasti akan ditinggalkan konsumennya," tegas Hendro.(helmi)

Tags :