Faisal Basri: BBM Mahal Lantaran Formulasi Subsidi Kuno

  • Oleh :

Rabu, 01/Apr/2015 16:12 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) menegaskan, mahalnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis premium lantaran rumusan atau formulasi yang digunakan selama ini sudah uzur atau kuno.Ketua Tim RTKM Faisal Basri mengatakan, rumusan yang digunakan menetapkan harga jual BBM subsidi jenis premium juga menggunakan alpha yang tidak sama atau berubah-ubah.Faisal menjelaskan, misalnya harga sebelum 1 Januari 2015 itu alphanya Rp728 per liter, jadi 3,32 persen dari MOPs ditambah 484 ditambah ada lagi gamma. Jadi totalnya itu Rp728 per liter.Adapun, mulai 1 Januari berubah lagi menjadi 3,92 persen di kali HIP, bukan MOPS ditambah 672 jadi nilainya Rp891 per liter, kemudian 19 Januari berubah lagi itu tetap 3,92 persen tetapi ditambah 1.022, sebelumnya 672 sekarang ditambah 1022 jadi totalnya Rp1195 per liter. Jadi ada tambahan stock of money Rp300-Rp350 per liter."Kami berkeyakinan premiumnya kemahalan, karena rumusnya juga sudah kuno. Karena Ron 88 sudah tidak dijual di pasar di-proxy pakai Ron 92," kata Faisal seperti dikutip okezozone.com, Rabu (1/4/2015).Lanjut Faisal, tidak tetapnya formulasi perhitungan pemerintah dalam menetapkan harga jual BBM subsidi lantaran pemerintah pula yang masih mencari formulasi yang pas."Sebab itu kami meminta pemerintah untuk memperkokoh, memantapkan formula ini agar lebih accountable," tambahnya.Oleh karenanya, pemerintah harus segera mencari formulasi perhitungan harga jual BBM subsidi dengan cepat. Bahkan, PT Pertamina pun segera menyampaikan secara transparan mengenai komponen-komponen yang selama ini masih terbilang memberatkan."Harga premium pakai rumus ini (lama) akan mendekatkan ke harga Pertamax. Pertanyaannya, pertamaxnya kemurahan atau premiumnya kemahalan," tutupnya. (ant).