DR Chandra Motik Kecam Sikap Wapres Mencla-Mencle Soal Cilamaya

  • Oleh :

Kamis, 02/Apr/2015 15:49 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Pakar hukum maritim dan akademisi dari Universitas Indonesia (UI) Dr. Chandra Motik mengecam sikap Wapres Jusuf Kalla (JK) terkait pembangunan proyek Pelabuhan Cilamaya. "Pembatalan proyek Pelabuhan Cilamaya membuat Indonesia rugi baik secara ekonomi serta waktu," kata Chandra kepada beritatrans.com di Jakarta, Kamis (2/4/2015)."Sikap Wapres JK ini aneh dan mencla-mencle terkait pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Kemarin saat di Jepang menegaskan Pelabuhan Cilmaya tetap dibangun. Kini dia justru yang membatalkannya," jelas Chandra yang juga pengacara kondang itu.Dia mencurigai ada sesuatu yang tak beres dibalik "pembatalan" proyek Pelabuhan Cilamaya itu. "Pasti ada "sesuatu", sampai seorang Wapres JK berubah pendirian dalam waktu singkat," turur Chandra.Ketua Umum ILUNI itu menyebutkan, seorang Wapres JK dengan lantang bicara di Jepang saat kunjungan kerja, bahwa Pelabuhan Cilamaya akan dilanjutkan. "Setelah kembali ke Indonesia justru membatalkannya. Seorang Wapres RI berbuat begitu, jelas akan berdampak luas pada iklim investasi dan kepastian hukum di Indonesia. Apa masalah itu sudah difikirkan secara matang oleh seorang JK," tanya Chandra diplomatis.Selain kebijakan yang aneh, dia menilai sikap dan kebijakan JK saat menjabat Wapresnya Jokowi berbeda dengan saat mendampingi Presiden SBY dulu. "Dulu JK tampil cepat, taktis dan mengambil keputusan yang sangat bijaksana. Tapi yang sekarang justru sebaliknya bahkan cenderung kontraproduktif," papar Chandra.Jika mau menolak Pelabuhan Cilamaya, menurut akademisi UI itu, tak harus bertele-tele dan menghabiskan banyak waktu dan biaya. "Batalkan saja dari kemarin. Mengapa mesti begini ruwet dan menyulitkan orang di negeri sendiri," kritik Chandra.Proyek Pelabuhan Cilamaya sudah dikaji sejak lama oleh JICA. Kemudian dimantapkan lagi hasil studi tiga konsultan independen, yang menghasilkan kesimpulan bahwa Pelabuhan Cilamaya layak dan ekonomis untuk dibangun."Percuma semua itu. Pemerintah sudah habiskan banyak dana dan tenaga untuk studi kelayakan di proyek Cilamaya. Tiba-tiba dibatalkan hanya melalui sebuah sidak atau blusukan sekilas," urai Chandra.Kalau benar proyek Cilamaya harus dikaji lagi, maka butuh waktu berapa lama? "Ini satu pemborosan sekaligus memperpanjang kasus kemacetan di Jakarta serta membuah Pelabuhan Tanjung Priok makin padat," tegas Chandra.(helmi)

Tags :