Nasib Pelabuhan Bojonegara Serang Mirip Cilamaya Karawang

  • Oleh :

Senin, 06/Apr/2015 15:03 WIB


SERANG (beritatrans.com) - Nasib Pelabuhan Bojonegara di Desa Pulo Ampel, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, yang digadang-gadang menjadi pelabuhan peti kemas internasional terbesar di Indonesia bernasib mirip dengan Pelabuhan Cilamaya.Jika Pelabuhan Cilamaya dibatalkan pembangunannya oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kala (JK). Maka Pelabuhan Bojonegara diubah tak lagi menjadi pelabuhan peti kemas, namun menjadi Pelabuhan Curah Kering."Pembangunan dan optimalisasi lahan tetap dilakukan. Hanya perlu adjustment saja. Masterplan pertama direncanakan untuk mengangkut kontainer, tapi setelah di evaluasi, masterplannya berubah menjadi kargo curah kering pangan maupun non pangan, liquid, dan batu split," kata General Manager Pelindo II Banten, Chiefy K Adi, kepada awak media, Minggu (5/5/2015).Tentu hal ini membuat galau pihak Pelindo II. Meski pembangunan Pelabuhan peti kemas terbesar sekarang beralih ke Cirebon, Jawa Barat, pihaknya optimis bisa mengusahakan ke rencana awal terkait Pelabuhan Bojonegara menjadi yang terbesar dan mengalahkan Singapura.Perubahan ini berdasarkan perhitungan ulang pemerintah, dimana Pelabuhan Bojonegara dianggap tak efisien dan ekonomis. Karena perusahaan yang menggunakan kontainer berlokasi di kawasan Cikarang, Karawang, Bekasi, dan Jakarta."Mengingat kargo yang dibawa dengan kontainer lebih banyak dikonsumsi oleh perusahaan customer dari Cikarang, Karawang, dan sekitarnya, kalau mereka bongkar muat disini maka diperlukan angkutan truk yang membawa ke Jakarta. Dan ini sangat memberatkan pengguna jasa, sehingga kemasan peti kemas difokuskan ke Cirebon," terangnya.Pembangunan Pelabuhan Bojonegara sendiri, berawal dari hasil kajian Japan International Coorporation Of Agency (JICA) soal pembangunan penopang Tanjung Priok di Bojonegara yang kemudian peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Megawati.Namun dalam perkembangannya, rekomendasi pembangunan pelabuhan baru di Banten dianggap kurang tepat, karena sentra-sentra industri justru ada di timur Jakarta yang lokasi sejauh 120 km dari Pelabuhan Bojonegara. (awe).