Sektor Industri dan Transportasi Mulai Beralih Gunakan Gas

  • Oleh :

Kamis, 09/Apr/2015 19:32 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) -Ketua Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM Widyawan Prawiraatmaja mengatakan selain industri yang membutuhkan gas, kedepannya sektor kelistrikan juga akan membutuhkan gas yang cukup besar. Selain itu, sektor transportasi termasuk kapal laut dan angkutan darat juga diarahkan untuk beralih menggunakan gas.Dari target pembangunna PLTU 35 ribu MW tersebut, sebanyak 11 ribu MW hingga 12 ribu MW akan menggunakan gas. "Dari proyek PLTU 35 ribu MW, 11 ribu-12 ribu Mw akan menggunakan gas, atau diperkirakan membutuhkan gas sebanyak 1,2 mmscfd," ujar Widyawan di Jakarta, Kamis (9/4/2015).Di tempat terpisah, Dirut PGN Hendi Prio Santoso mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan BUMN transportasi baik angkutan laut atau angkuitan darat untuk menggunakan bahan bakar gas (BBG)."PGN menggaety Kemenhub dan perusahaan pelayaran seperti PT Pelni untuk beralih menggunakan BBG. Selaoin bersoih dan hemat, harga BBG juga lebih murah dibanding BBM," klatra Hendi.Dia menambhakan, jika sektor transportasi dan industri semakin banyak yang menggunakan gas, maka ketergantungan Indonesia pada BBM terus berkurang. "Gas sudah terbukti lebih murah dan ramah lingkungan. Selain itu, produksi gas di Indoensia lebih tinggi dibandingkan minyak," terang Hendi.Opsi Impor Gas Dengan semakin meningkatnya pengguna gas, menurut Widhiyawan, kemungkinan pemerintah akan melakukan impor. Namun, saat ini kebijakan tersebut masih sekedar wacana, sambil melihat kondisi kedepannya.Sebagaimana diketahui, saat ini alokasi gas bumi untuk domesik sekitar 55 persen, sedangkan sisanya 45 persen diekpor. Dari 55 persen tersebut, 1,3 persen sudah dialokasikan untuk listrik. "1,3 persen sudah dipake untuk listrik, bagaimana untuk umum atau industri. Sumbernya harus datang dari impor," katanya.Selain kekurangan pasokan, infrastruktur gas juga masih sangat minim. "Kendati begitu, pemerintah melalui Kemneterian ESDM, SKK Migasd dan kontraktor Migas dalam negeri komitmen untuk meningkatkan produksi migas di Tanah Air," tegas Widhiyawan.(helmi)

Tags :