STIP Bertindak Cepat Sikapi Kekerasan Taruna

  • Oleh :

Jum'at, 10/Apr/2015 17:29 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) Pimpinan STIP Jakarta langsung bertindak cepat menyikapi aksi kekerasan tarunanya. Pihak kampus membentuk tim untuk memeriksa dugaan kekerasan yang dilakukan tarunanmya itu.Ketua STIP Capt.Arifin Soenardjo mendapat informasi aksi kekerasan setelah korban Roberto Tampubolon mengeluh sakit dan berobat ke RS Pelabuhan Tugu Jakarta Utara."Dia tak masuk ke kampus. Dan dilaporkan ke Taruna Jaga. Setelah dicek ke kos-kosan ternyata tak ada dan benar dirawat di RS Pelabuhan Tugu Jakut itu," cetus Arifin di Jakarta, Jumat (10/4/2015).Mendapat laporan tersebut, Pimpinan STIP bertindak cepat dan melakukan pemeriksaan dan investigasi. Setelah dikumpulkan data termasuk memeriksa CCTV, maka diketahui ada tujuh taruna yang diduga kuat menjadi pekakunya. "Diperiksakan tujuh taruna dimaksud. Dari hasil pemeriksaan dan setelah di-cross cek, mereka mengakui melakukan kekerasan tersebut," papar Arifin."Setelah diketahui ada unsur kekerasan dan masuk delik pidana, maka dibentuklah Dewan Kehormatan Senat STIP. Setelah bersidang dan diputuskan, tujuh taruna terbukti terlibat dan dijatuhi sanksi sesuai kesalahan masing-masing," tandas mantan Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok itu."Keputusanya jelas dan tegas, lima taruna dipecat dari STIP dan dua lainnya di skorsing selama setahun. Sanski ini diharapkan memberikan efek jera dan menghentikan kasus-kasus kekerasan di Kampus STIP," tandas Arifin.IMG_20150410_135001_editPerketat PengawasanKasus kekerasan di Kampus STIP menurut Arifin Soenardjo benar-benar satu kecelakaan. "Track record para taruna juga baik dan selama proses belajar normal tanpa masalah," kata Arifin. "Pihak kampus sudah melakukan pengetatan dan pengawasan secara melekat. Saat ini sudah diperbantukan 40 persenel, yaitu 30 orang marinir dan 10 lainnya dari Polri," papar dia.Selain itu, dosen dan instruktur bahkan pimpinan STIP terus melakukan kontrol ketat pada aktivitas taruna selama di kampus. "Jumlah CCTV juga terus ditambah, sehingga seluruh kegiatan taruna di dalam kampus bisa dipantau 24 jam," terang Ketua STIP itu.Tapi, kalau masih terjadi kasus tersebut ini yang perlu dievaluasi dan diperbaiki bersama. "Harus diakui, jumlah taruna STIP itu hampir 2000 orang, tidak termasuk yang berlayar. Sementara, masih banyak siswa kursus atau pendidikan singkat yang terus datang dan pergi ke STIP," tegas Arifin.(helmi)

Tags :