Fitra: Kebijakan Itu Memberatkan Rakyat

  • Oleh :

Minggu, 19/Apr/2015 10:23 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai ingkar pada komitmen dan janjinya saat kampanye Pilpres tahun 2014. Termasuk rencana penggantian BBM jenis premium dengan pertalite itu. "Kebijakan itu akan memberatkan rakyat," ujar Sekjen Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenny Sucipto pada beritatrans.com di Jakarta, Minggu (19/4/2015)."Premium sudah tidak disubsidi kini akan diganti dengan pertalite yang lebih mahal. Apa maksud dari semua itu," tanya dia diplomatis.Dikatakan, kalau dulu berjanji akan prorakyat dan tidak membuat kebijakan yang memberatkan apalagi merugikan rakyat. "Kini yang terjadi justru sebaliknya," kritik Yenny.Salah satunya, lanjut dia adalah kebijakan pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp186 triliun. Selain itu juga adanya kebijakan penarikan utang hingga Rp42,9 triliun.Semua itu, menurut Yenny harus dihentikan karena yang akan terkena dampak lagi-lagi adalah rakyat. "Mereka semakin terhimpit dengan kebijakan yang dilahirkan oleh Pemerintah," jelas Yenny. Sementara, menurut dia, mereka yang duduk di pemerintahan termasuk Presiden Jokowi selalu menegaskan akan senantiasa berpihak pada kepentingan rakyat."Pemerintah harus menghentikan program dan kebijakan tidak populis dan merugikan rakyat. Misalnya pengurangan subsidi BBM atau proyek akal-akalan dengan mengganti premium dengan pertalite yang lebih mahal itu," tandas Yenny.(helmi)

Tags :