JAKARTA (beritatrans.com) -Rencana penghapusan Premium RON 88 yang akan digantikan dengan produk Pertalite RON 90 merupakan cara pemerintah untuk menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Tapi intinya kebijakan itu akan menambah beban rakyat sebab harga-harga barang dan jasa akan aaik semua," ujar Direktur CBA (Center Budget Analisys) Uchok Sky Ghadafi pada beritatrans.com di Jakarta, Minggu (19/4/2015).Apapun alasan Pemerintah, lanjut dia, misalnya Pemerintah mempunyai alasan RON 88 bisa merusak mesin mobil dan mengurangi tarikan kendaraa dan lainnya adalah omong kosong."Pemerintah juga menyebut bahwa RON 88 barang jelek dan tidak ramah lingkungan. Semua itu tak lebih adalah hanya untuk menciptakan opini yang menyesatkan agar dapat diterima oleh rakyat," jelas Uchok.Sementara, lanjut dia, goal atau tujuan besar hanya untuk menghapus subsidi energy dari APBN. Selain itu juga akan lebih menguntungkan Menteri ESDM Sudirman Said, serta Presiden Jokowi tentunya.Mereka itu, pada dasarnya adalah orang yang otaknya pedagang. "Jadi, semua kebijakan harus menguntungkan bukan untuk melayanipublik. Sedang lebih dari 200 juta rakyat Indonesia akan menderita karenanya," tandas Uchok.(helmi)