Mugabe Tawarkan Proyek Transportasi dan Industri Afrika di Peringatan KAA

  • Oleh :

Jum'at, 24/Apr/2015 11:03 WIB


BANDUNG (beritatrans.com) -Negara-negara Afrika sedang mengintegrasi negara-negaranya, kami sedang memperbaiki transportasi, energi, telekomunikasi, dan infrastruktur lainnya. Proyek itupun ditawarkan pada negara-negara anggota KAA yang hadir Bandung ini."Ini menjadi kesempatan untuk kerjasama antara negara-negara antar dua benua (Asia-Afrika)," kata Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, sebagai perwakilan negara Afrika dalam peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jumat (24/4/2015).Dalam pidato yang disiarkan ke beberapa televisi nasional itu, Mugabe mengatakan, negara-negara Afrika menawarkan banyak investasi kepada negara Asia. Sektor yang ditawarkan mulai dari transportasi, energi, telekomunikasi, dan lain-lain."Kami mengundang banyak negara untuk berinvestasi dan mentransfer teknologi dalam proyek industrialisasi kami. Bisa kita manfaatkan bersama sumber daya ala Afrika yang melimpah," jelas Mugabe. Dia menambahkan, Afrika saat ini sedang mencoba mengintegrasikan negara-negaranya. Maka dari itu dibutuhkan banyak peran negara tetangga dalam integrasi ini.Lebih lanjut, Mugabe mengatakan, Neraca perdagangan Asia-Afrika dinilai tidak seimbang. Negara-negara Afrika banyak mengimpor barang hasil manufaktur dari Asia, sementara ekspornya hanya barang mentah.Perdagangan Asia ke Afrika setara 26% dari total perdagangan, sementara Afrika ke Asia hanya 3%."Negara Afrika selama ini ekspornya didominasi barang mentah, sedangkan impornya dari Asia produk manufaktur," tandas Mugabe."Harus ada transformasi di negara-negara Afrika sehingga bisa memberikan nilai tambah ke pada ekonomi. Ini bisa menjadi peluang antara negara-negara di Asia dan Afrika," urai dia."Kita mengundang negara-negara Asia yang selama ini sudah berperan banyak di Afrika untuk ambil bagian dalam proyek industrialisasi yang memberikan keuntungan dan nilai tambah antar kedua negara," tegas Mugabe.(helmi)

Tags :