Kemenhub: Tidak Tepat Pernyataan Dirut Pelni Soal Dana PMN Rp500 Miliar

  • Oleh :

Rabu, 29/Apr/2015 07:20 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyentil PT Pelni soal dana penyertaan modal negara (PMN).Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Drs. H. Julius Adravida Barata, MM, menegaskan pernyataan Direktur Utama (Dirut) PT Pelni Sulistyo Wimbo Herdito tidak tepat mengenai pencairan dana PMN Rp500 miliar.Pernyataan Dirut Pelni itu antara lain dikutip: http://m.liputan6.com/bisnis/read/2221874/kemenhub-tahan-anggaran-pembelian-kapal-pelniJuga dimuat oleh jaringan berita Jawa Pos Grup: http://m.jpnn.com/news.php?id=300859"Pencairan dana dari APBN itu sepenuhnya merupakan otoritas dari Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN. Bukan Kementerian Perhubungan. Kami bahkan tidak ikut sejak proses PMN itu ditetapkan hingga diajukan," tegas Barata kepada beritatrans.com, Rabu (29/4/2015).Kalaupun ada keterkaitan anggaran APBN antara PT Pelni dengan Kemenhub, dia menjelaskan hanya sebatas skema public service obligation (PSO) mengenai pelayanan kelas ekonomi.Dengan demikian, dia menegaskan tidak tepat pernyataan Dirut PT Pelni mengenai pencairan dana PMN, karena Kemenhub tidak memiliki dan tidak merencanakan skema PMN untuk BUMN. "Kami sebatas bekerja tentang terselenggaranya pelayanan kepada publik dengan selamat, nyaman, aman dan efisien," cetus Barata.Sebelumnya dalam jumpa pers, Sulistyo Wimbo Herdito mengemukakan anggaran untuk membeli enam kapal baru PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) masih tertahan di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kapal tersebut akan dibeli dengan dana penyertaan modal pemerintah (PMP) sebesar Rp500 miliar.Implikasinya, rencana Pelni untuk membeli enam kapal baru tahun ini nampaknya bakal tertunda, kata Direktur Utama PT Pelni, Selasa (28/4/2015).Akibat tertahannya pencairan dana tersebut, lanjut dia, perseroan hingga saat ini belum melakukan tahap survei pembelian kapal. Dimana untuk melakukan survei juga membutuhkan dana untuk operasional.Untuk (pembelian kapal baru-red) tahun 2015, tergantung dana Kementerian Perhubungan untuk operasionalnya karena masih di sana (Kemenhub-red), ungkap Wimbo seperti dikutip jpnn.com.Dikatakan, untuk membeli enam kapal baru tersebut, Pelni mengandalkan dana suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp500 miliar. Enam kapal baru tersebut, sambung Wimbo nantinya akan dikhususkan untuk melayani pengangkutan barang. (awe).