JAKARTA (beritatrans.com) -Kapusbang SDM Perhubungan Udara Badan Pengembangan SDM Perhubungan Yuli Sadoso Hastono mengatakan, pihaknya akan tetap menerima taruna non penerbang pada tahun ajaran 2015. Tapi untuk taruna penerbang akan difokuskan di Loka Banyuwangi."Sedang taruna penerbangan akan diterima di Loka Banyuwangi Jawa Timur. Minimal kita terima dua kelas pada sipencatar tahun 2015 ini," kata Yuli pada beritatrans.com di Jakarta, Kamis (30/4/2015).Menurutnya, STPI dan sekolah penerbangan lain sedang fokus menyelesaikan program pendidikan taruna penerbangan yang sudah ada. "Masih banyak taruna penerbang yang belum kebagian pesawat latih. Apalagi ruang udara di Bandara Budiarto dan Jakarta pada umum sudah padat sehingga membuat slot untuk taruna penerbang makin kecil," terang pejabat Kemenhub itu."Taruna penerbang yang ada harus selesai dan mereka terbang dulu. Semua taruna penerbangan harus mengantongi jam terbang yang cukup sebelum diwisuda menjadi pilot," jelas Yuli.Oleh karena itu, taruna penerbangan di STPI Curug dan sekolah pilot lain di bawah BPSDM Perhubungan harus diprioritaskan untuk terbang lebih dahulu."Sambil menunggu kedatangan pesawat latih yang akan datang tahun 2015, pesawat latih yang ada diprioritaskan untuk taruna penerbang yang sudah ada. Jika pesawat latih sudah datang dan seluruh taruna penerbangan sudah cukup jam terangnya, baru menerima taruna penerbang lagi," papar Yuli.Sebelumnya, Kepala BPSDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo mengatakan, pihaknya menerima alokasi tambahan 51 pesawat latih taruna tahun 2015."Pesawat latih itu sedang dalam proses pengadaan melalui sistem elektronik atau e-catalog. Kalau sudah datang, sebagian besara pesawat latih akan ditempatkan di STPI," jelas Tommy."Selain STPI Curug, sekolah penerbang lain yang akan menerima tambahan pesawat latih adalah Loka Banyuwangi dan Rengat Riau," tegas Tommy.(helmi)