Masyarakat Sulteng Mulai Malas Naik Kapal Pelni

  • Oleh :

Rabu, 06/Mei/2015 06:00 WIB


PALU (beritatrans.com) - Kapal Pelni rupanya sudah mulai ditinggalkan oleh para pelanggannya di Sulawesi Tengah (Sulteng). Masyarakat di daerah ini yang bepergian menggunakan kapal Pelni semakin sepi."Penumpang kapal laut sekarang ini semakin sepi dibandingkan beberapa tahun silam," kata Kepala Bagian Penjualan Tiket PT Pelni Cabang Sulteng, Abdullah Rasyid di Palu, Selasa (5/5/2015).Ia mengatakan rata-rata penumpang adalah kelas menengah ke bawa dan mereka yang memiliki banyak barang bawaan.Dia mengaku penumpang kapal Pelni setiap pemberangkatan sangat sepi."Hari ini saja belum satupun tiket KM Lambelu yang terjual," kata Abdullah seperti dikutip Antara.Padahal, kata dia, kapal itu akan tiba di Pelabuhan Pantoloan menuju Tolitoli-Nunukan dan Tarakan di Kaltim pada Jumat (8/5).Hingga kini baru sekitar 30 tiket yang terjual.Kemungkinan besar penumpang yang akan berangkat dengan KM Lambelu menuju Tolitoli-Nunukan-Taraka tidak sampai 100 orang.Abdullah yang sudah puluhan tahun bekerja di Kantor Pelni Cabang Sulteng itu, mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi turunnya penumpang kapal laut di Sulteng antara lain semakin banyak maskapai yang membuka rute penerbangan dari dan ke Palu.Dengan semakin banyaknya pesawat yang masuk ke Palu, harga tiketpun semakin murah karena ada persaingan antara maskapai.Faktor lainnya, kata Abdullah pihak maskapai biasanya melihat jadwal pelayaran kapal laut.Saat ada kapal Pelni masuk di Pelabuhan pantoloan, biasanya pihak maskapai menurunkan harga tiket untuk menarik minat masyarakat.Sementara di satu sisi, harga tiket kapal laut paten. Artinya tidak bisa dinaikan atau diturunkan sepihak oleh Pelni."Berbeda dengan tiket pesawat, bisa naik dan juga turun sewaktu-waktu," kata dia.Otomatis jika harga tiket pesawat lebih murah dari kapal laut, maka masyarakat memilih untuk naik pesawat.Kondisi ini yang mempengaruhi arus penumpang kapal laut semakin menurun.Faktor lainnya yang juga ikut mempengaruhi penumpang turun adalah rata-rata kapal Pelni yang beroperasi saat ini sudah tua sehingga kecepatan semakin berkurang."Ditambah lagi kebersihan kapal tidak terawat dengan baik. Belum lagi faktor lainnya," kata Abdullah. (aliy)