Jokowi Siapkan Sistem Logistik Terintegrasi Lewat Laut

  • Oleh :

Jum'at, 22/Mei/2015 13:23 WIB


SURABAYA (beritatrans.com) -Pemerintahan Jokowi-JK tengah menyiapkan sistem logistik nasional yang terintegrasi untuk menciptakan efesiensi biaya pengangkutan barang khususnya lewat laut. Biaya logistik yang tinggi di Indonesia menjadi momok perekonomian nasional sehingga menjadi target pemerintah untuk diturunkan segera."Persaingan kita adalah antar negara. Bila tidak turunkan (harga barang-red) sulit bersaing kalau bisa turunkan trucking, loading dan unloading cost," kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan revitalisasi alur pelayaran Barat Surabaya dan Terminal Teluk Lamong di Surabaya, Jumat (22/5/2015).Jokowi mengatakan pemerintah akan mengintegrasikan sistem logistik nasional yang dikelola secara terpusat. "Saya hanya membayangkan pelabuhan Kuala Tanjung, Belawan sudah besar seperti ini, di Surabaya, kemudian pelabuhan lain di Tanjung Priok. Makassar dan di Sorong mulai dikerjakan Juli atau Agustus dengan fasilitas komplit dan itu semua terintegrsasi," kata Presdien.Seperti dikutip antaranews, Jokowi menambahkan, sampaikan kerja kita harus terintegrsasi dan kita bagnun satu sistem logistik nasional kita tidak mengoperasikan sendiri-sendiri saya membayangkan dan sudah berhitung biaya logistik kita akan jatuh bisa separuh atau sepertiganya, karena saat ini mahal.Kepala Negara menghargai apa yang dilakukan oleh Pelindo III dalam pengembangan pelabuhan di Tanjung Perak dan juga terminal Teluk Lamong.Presiden Joko Widodo berharap pengembangan terus dilakukan hingga tahun-tahun mendatang kapasitas angkut bisa terus ditingkatkan.Dalam acara itu hadir Ibu Negara Iriana, Menteri BUMN Rini Soemarno, Ketua Watimpres Sri Adiningsih, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini serta sejumlah pejabat lainnya.Pelindo III dalam keterangan persnya menjelaskan telah menyelesaikan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dan pembangunan Terminal Teluk Lamong.Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan bahwa dengan selesainya revitalisasi APBS dan pembangunan Terminal Teluk Lamong daya saing Indonesia sebagai negara maritim akan semakin meningkat. Selesainya dua proyek besar Pelindo III itu diharapkan dapat sebagai pemicu bangkitnya sektor maritim di Indonesia khususnya di bidang logistik dan kepelabuhanan.Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) sendiri adalah akses masuk ke kawasan Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya. Akses ini berhasil direvitalisasi dengan cara diperdalam dan diperlebar.Sebelumnya, APBS hanya memiliki kedalaman minus 9,5 meter Low Water Sping (LWS) dan lebar 100 meter. Kondisi ini mengakibatkan ukuran kapal yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak menjadi terbatas. Pasca revitalisasi, APBS memiliki kedalaman hingga minus 13 meter LWS dan lebar 150 meter."Dulu APBS hanya bisa dilalui kapal-kapal berukuran 15 ribu deadweight tonnage (DWT). Pasca revitalisasi kapal-kapal yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya bisa mencapai 80 ribu DWT," kata Djarwo.(hel/awe)