Ayo, Operasikan Kapal Tol Laut Di Pantura!

  • Oleh :

Minggu, 24/Mei/2015 12:07 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong semakin banyak kapal beroperasi di lintas short shipping, terutama di koridor perairan jalur pantura. Dengan beroperasinya kapal tol laut itu maka arus logistik menjadi lebih efisien dan secara bersmaaan mengurangi tekanan beban di jalur pantura."Pak Jonan (Menteri Perhubungan) memberi selain memberi penekanan terhadap membangun pelabuhan, juga kapal tol laut dikembangkan, terutama di jalur pantura Jawa. Demikian halnya di dearah - daerah lain, termasuk di kawasan perbatasan dan pelosok - pelosok Indonesia," ungkap Dirjen Perhubungan Laut Capt. Bobby Reynold Mamahit kepada beritatrans.com, Minggu (24/5/2015).Dalam kaitan itu, Bobby mengutarakan kapal tol laut yang sudah beroperasi di rute Pelabuhan Panjang - Pelabuhan Tanjug Perak, Surabaya, akan terus dikembangkan, terutama jumlah armada. Pihak operator eksisting sudah menyanggupi menyediakan 4 kapal. Satu kapal akan didatangkan jelang angkutan Lebaran."Dengan 4 kapal itu maka kapal bisa beroperasi setiap hari. Pengoperasian 4 kapal ini memungkinkan dari aspek bisnis karena ternyata demand-nya sangat bagus. Selama ini, kapal yang sudah ada selalu terisi penuh kapasitasnya. Memang tidak bisa mengangkut truk sesuai kapasitas yang tersedia, harus dikurangi karena menyangkut faktor keselamatan," tuturnya.Mengenai kemungkinan operator pelayaran lainnya bisa beroperasi di lintas tersebut, dirjen menegaskan pada prinsipnya rute pelayaran tidak bisa dimonopoli. "Jadi bisa saja maskapai pelayaran lain beroperasi. Kami buka kesempatan itu. Bahkan kami juga buka rute Pelabuhan Panjang ke Pelabuhan Cirebon atau Pelabuhan Tanjung Perak. Selain itu, di koridor Pelabuhan Tanjung Priok ke Pelabuhan Cirebon, Semarang dan Surabaya," ujarnya.Peluang besar market muatan di jalur pantura Jawa, dia mengemukakan karena selama ini transportasi darat sudah jenuh, diwarnai berbagai kemacetan dan kecelakaan kendaraan. "Penggunaan kapal untuk arus logistik akan sangat menguntungkan pemilik barang dan operator truk. Migrasi ke transportasi laut ini akan menghilangkan biaya operasional kendaraan di jalan raya," ucap dirjen.Dengan migrasi kapal laut, maka truk pengangkut logistik tidak mudah cepat rusak, serta terhindar pula dari potensi kerawanan, termasuk kejahatan dan pungli. "Selain itu, logistik dapat dipastikan jadwal keberangkatan dan kedatangannya. Dan secara nasional maka berkurang tingkat kecelakaan, polusi udara dan kerusakan jalan raya," jelas pejabat alumi AIP/STIP Jakarta itu. (aliy).