Korban Kapal Bintang Timur Tenggelam Membengkak Menjadi 431 Orang Tewas

  • Oleh :

Minggu, 07/Jun/2015 13:34 WIB


SHANGHAI (beritatrans.com) - Jumlah korban jiwa akibat kecelakaan kapal penumpang yang terbalik di Sungai Yangtze, Tiongkok, hingga pukul 11.00 waktu setempat Minggu, membengkak menjadi 431 orang tewas.Hanya 14 orang sejauh ini telah ditemukan dalam keadaan hidup, sedangkan 11 orang lagi belum ditemukan, kata markas pertolongan di Jianli, Provinsi Hubei di Tiongkok Tengah, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Ahad siang.Sementara itu upacara mengheningkan cipta diselenggarakan pada Ahad bagi lebih dari 400 orang tewas akibat kecelakaan kapal tersebut.Suara klakson kapal bergema saat ratusan orang berdiri di lokasi kecelakaan dan mengheningkan cipta selama tiga menit untuk menghormati korban sekitar pukul 09.00 waktu setempat Minggu, hari ketujuh setelah kapal Bintang Timur tenggelam di Sungai Yangtze.Menurut tradisi di Tiongkok, hari ketujuh setelah kematian seseorang adalah kesempatan buat kerabat korban untuk mengenang orang yang mereka cintai.Kapal Bintang Timur, dengan bobot 2.200 ton, sedang membawa lebih dari 450 orang dalam pelayaran 11-hari di sepanjang sungai terpanjang di Tiongkok itu ketika terbalik di dekat Jianli pada Senin malam (1/6), setelah diterjang angin puting beliung di Jianli, Provinsi Hubei.Kecelakaan tersebut dapat menjadi kecelakaan kapal paling mematikan di Tiongkok dalam hampir tujuh dasawarsa.Pada pukul 20.00 waktu setempat Kamis (4/6), tim pencarian dan pertolongan mulai menegakkan posisi kapal penumpang yang terbalik di Sungai Yangtze, kata Kementerian Transportasi Tiongkok (MOT).Keputusan tersebut dibuat setelah markas pertolongan memutuskan rencana pertolongan mesti berjalan dengan cepat.Kapal itu ditegakkan dengan menggunakan derek yang mampu mengangkat seluruh badan kapal tersebut jadi tegak. Para ahli penyelaman, pencarian, pertolongan dan ahli rancang-bangun kapal berada di lokasi untuk memberi dukungan. Rencana itu sejalan dengan norma internasional.Setiap kabin kapal penumpang tersebut ditelusuri untuk mencari penumpang yang mungkin selamat.Upaya menegakkan posisi kapal itu, membuatnya mengambang lagi dan pekerjaan lanjutan dilakukan dengan cara ilmiah dan hati-hati, kata MOT.Makin banyak orang dikerahkan untuk bergabung dalam upaya pertolongan dan "kami tak boleh berhenti selama masih ada harapan", kata MOT. Rencana itu, katanya, meliputi pengidentifikasian kabin yang berisi kemungkinan paling besar mengenai ada penyintas di dalamnya.Ketika memimpin pertemuan dengan anggota tim kerja Dewan Negara yang mengawasi operasi pertolongan, Wakil Perdana Menteri Ma Kai mengatakan para ahli telah menyimpulkan "waktunya tepat" untuk menegakkan kapal tersebut.Ia mendesak petugas pertolongan agar mengutamakan manusia dan melaksanakan operasi pertolongan dengan cara ilmiah, cepat dan teratur.Xu Chengguang, Juru Bicara MOT, mengatakan dalam taklimat pada Kamis malam alat pendeteksi yang digunakan dalam pencarian baru-baru ini telah gagal menemukan tanda apa pun kehidupan. (antara).

Tags :