IPW: Tugas Berat Sudah Menanti Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian

  • Oleh :

Minggu, 14/Jun/2015 07:36 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) -Irjen Tito Karnavian Sabtu (13/6/2015) mulai bekerja sebagai Kapolda Metro Jaya. Mantan Kadensus 88 Mabes Polri itu menggantikan seniornya, Irjen Pol Unggung Cahyono yang mendapatkan promosi di Mabes Polri."Tampilnya Tito menunjukkan Polri mulai mempercepat proses kaderisasi kepemimpinannya. Memang tampilnya Tito sempat mengejutkan banyak pihak, sebab dia adalah kader yang sangat muda dari Akpol 87," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta Pane di Jakarta, Minggu (14/6/2015).Namun, lanjut dia, kepiawainnya selama memimpin Densus 88 membuat banyak pihak merasa yakin Tito mampu menjaga keamanan ibukota Jakarta.IPW melihat ada tujuh tugas utama yang harus segera dikerjakan Tito sebagai Kapolda baru. Pertama, mengendalikan atau melakukan rekayasa lalulintas kota Jakarta agar ibukota tidak terus menerus terperangkap dalam kemacetan lalulintas, yang makin "menggila". Di era sejumlah Kapolda Metro Jaya sebelumnya, jelas Neta, bisa dikatakan gagal total menangani kemacetan lalulintas Jakarta. "Untuk itu Tito Karnavian perlu didukung oleh keberadaan jajaran Direktorat Lalulintas yang mumpuni dalam melakukan rekayasa lalulintas," kata Neta.Kedua, sebut IPW, belakangan ini aksi perampokan bersenjata api di Jakarta makin marak, terutama terhadap minimarket di pinggiran. "Sebagai Kapolda, Tito Karnavian harus mampu mengatasi berbagai aksi perampokan bersenjata api dan segera menangkap para pelakunya," harap Neta.Dalam hal ini Tito perlu didukung oleh keberadaan jajaran pimpinan reserse yang mampu bekerja cepat, tepat, dan tidak hanya asyik dengan pencitraan.Ketiga, menurut IPW, aksi terorisme yang sudah hilang dari ibukota harus tetap dipertahankan agar jangan muncul lagi. Tito sebagai perwira yang ahli di bidang pengendalian terorisme tentunya diuji selama memimpin Polda Metro Jaya. Keempat, aksi-aksi percaloan di pusat-pusat pelayanan kepolisian, terutama di lingkungan lalulintas harus benar-benar bisa dihabisi dan bukan sekadar basa basi. Kelima, aksi-aksi penjebakan yang dilakukan oknum-oknum polisi di titik-titik strategis, dengan dalih penertiban lalulintas dan operasi "siluman" harus benar-benar ditertibkan, dengan cara aparat Propam "memburu" mereka. Keenam, keberadaan mobil patroli atau motor patroli di daerah-daerah rawan dan strategis perlu ditingkatkan, terutama malam hari. Ketujuh, tambah Neta, keberadaan jalur sepeda motor perlu dipikirkan, terutama untuk kawasan Jakarta Utara. "Sebab angka kematian akibat pengendara sepeda motor dilindas truk-truk besar kian meningkat," papar Neta.Tidak mudah bagi Tito untuk menjalankan ketujuh tugas utama ini. "Namun dengan tekad yang kuat ditambah dukungan jajaran yang mumpuni tentunya Tito akan bisa melakukannya, setidaknya melakukan perubahan dan peningkatan kinerja dari era kapolda sebelumnya," tegas Neta.(helmi)

Tags :