Pakar: Pikirkan Nasib Usaha Warga Pantura Jawa Barat

  • Oleh : an

Minggu, 19/Jul/2015 10:51 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) Angkutan Mudik Lebaran 2015 ada yang berbeda. Para pelaku ekonomi di jalur utama mudik antara Cikampek -Brebes menurun pendapatannya dibanding tahun lalu. Pemerintah khususnya operator jalan tol Cipali perlu memikirkan bagaimana ikut membantu memberdayakan mereka, sehingga tidak memicu masalah sosial lain di masyarakat khususnya warga sepanjang jalur pantura Jawa Barat, kata pakar transportasi Unika Soegijopranoto Semarang Djoko Setiojowarno kepada beritatrans.com di Jakarta, Minggu (19/7/2015).Sebelumnya, pelaku usaha kuliner di pantura Jawa Barat mengeluhkan penuruan omset penjualan yang mencapai 90% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu terjadi karena banyak kendaraan umum dan pribadi yang biasanya melintas di pantura beralih ke Tol Cipali.Banyak pemudik terutama pengguna mobil pribadi dan sebagian angkutan umum berakih melalui Tol Cikpo-Palimanan (Cipali), sehingga ruas pantura Jawa Barat menjadi sepi, sebut Djoko.Dia menambahkan, ada ribuan pelaku usaha di pantrua Jawa Barat, mulai restoran, hotel dan penginapan, serta usaha pendukung lain yang mengandalkan omsetnya orang dan kendaraan yang melintas di jalur pantura. Namun pada mudik Lebaran tahun ini hampir semua pindah ke Tol Cipali, kecuali sepeda motor dan sebagian kecil angkutan umum saja, papar Djoko.Kalau dihitung-hitung, tambah Djoko, jumlah mereka mencapai ribuan orang. Jumlah itu akan semakin besar jika ditambah dengan anggota keluarga dan sektor pendukungnya yang sehari-hari menggantungkan nasibnya pada lalu lintas di jalur pantura Jawa Barat.Demi kebaikan bersama serta kelangsungan usaha dan warga masyarakat pantura Jawa Barat, maka harus ada sinergi yang saling menguntungkan. Tol Cipali beroperasi optimail, tapi jalur pantura Jawa Barat dan usaha di sekitarnya tetap terpelihara, tegas Djoko.(helmi)

Tags :