JAKARTA (beritatrans.com) - Akibat aksi mogok karyawan Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sedikitnya tiga kapal tidak terlayani. Namun berapa kerugian akibat mogok belum diketahui secara pasti.Seorang karyawan JICT menggambarkan dari sisi laut kerugian akibat tiga kapal tak terlayani sekitar 3x500 Teus =1500 Teus x US 90 (tarif terminal handling charges-THC) = 135.000 US dolar dan sisi darat untuk 1 hari 10 ribu teus x Rp 5 juta. "Tapi berapa kerugian real akibat mogok dari pk. 08.00 hingga pk 13.00 belum dihitung," ujarnya kepada beritatrans.com dan tabloid Berita Trans.Aksi mogok kerja karyawan PT Jakarta International Container Terminal (JICT) berakhir Senin (28/7/2015) siang, sekitar Pk 13.00, setelah PHK terhadap dua karyawan Ermanto (manager HRD) dan Iqbal (manager IT) dibatalkan oleh managemen JICT dukungan Dirut Pelindo II, RJ Lino.Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, yang memediasi RJ Lino dan Serikat Pekerja (SP) JICT, mengatakan alasan SP JICT mogok karena menolak perpanjangan konsesi JICT kepada asing dan adanya pemecatan terhadap dua karyawan. (wilam)