In Memoriam: Christiono Haribowo Berjuang Menjadikan Lulusan STTD Berstatus PNS

  • Oleh :

Kamis, 06/Agu/2015 15:27 WIB


CHRISTIONO Wibowo. Sosok cerdas, sederhana, egaliter sekaligus pantang menyerah. Saya mengenalnya awal tahun 1990-an, ketika dia masih menjadi staf di Ditjen Perhubungan Darat.Pergaulan secara intens dengan Chris, begitu biasa dia dipanggil, terjadi ketika Dirjen Perhubungan Darat dijabat Giri S. Hadihardjono dan Soejono. Waktu itu, kantor Ditjen Perhubungan Darat masih di Jalan Sudirman 77, Jakarta Selatan.Kami banyak sekadar ngobrol atau berdiskusi di sejumlah tempat di kantor tersebut, termasuk di kantin. Cerdas dalam menyampaikan gagasan atau pendapat, juga cerdas untuk menerima pendapat orang lain. Dia bahkan tak jarang melontarkan humor dalam diskusi itu.Setelah kantor Ditjen Perhubungan Darat dipindah dan disatukan dengan Kementerian Perhubungan di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, komunikasi tetap berjalan walau tak sesering sebelumnya.Komunikasi kembali intens ketika dia diangkat menjadi pejabat eselon II yakni sebagai Ketua Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Setu, Kabupaten Bekasi.Menjadi Ketua STTD, dia langsung pasang cita - cita yakni tak sekadar mesti memproduksi SDM bidang transportasi darat mumpuni, STTD juga harus berjuang agar institusi pendidikan di bawah Badan Pengembangan SDM Perhubungan Kementerian Perhubungan tersebut bisa menerapkan ikatan dinas bagi tarunanya.Merealisasikan agar lulusan STTD otomatis berstatus sebagai PNS itu menjadi salah satu pekerjaan rumah RH Christiono Haribowo. Jabatan orang nomor satu di institusi pendidikan tersebut ditinggalkan Sugihardjo yang dipromosikan sebagai Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat (Hubdat).20150806_151449Christiono merupakan ketua STTD yang kali pertama merupakan lulusan perguruan tinggi di Jalan Raya Setu, Cibuntu, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tersebut. Mantan Kasubdit Angkutan di Direktorat BSTP Ditjen Hubdat tersebut lulus Pendidikan Dinas Program Dipl III Akademi Lalu Lintas (nama sebelum STTD) pada Januari 1985.Pria kelahiran Semarang, 27 Desember 1957, yang meraih pasca sarjana dari Universitas Indonesia, tahun 2004 itu pernah menjadi Kepala Seksi Pengendalian, Cab Dinas LLAJ Malang, dan Kepala Seksi Pengendalian Cab Dinas LLAJ Surabaya I.Selain itu, menjadi staf Bagian Umum Ditjen Hubdat, staf Bagian Perencanaan Setditjen Hubdat, Kepala Seksi Angkutan Penumpang Tidak Dalam Trayek Direktorat BSLLAK, Kepala Seksi Angkutan Penumpang Tidak Dalam Trayek Direktorat BSTP, dan Kasubdit Dampak Transportasi Perkotaan Direktorat BSTP.STATUS PNSChristiono mengutarakan dengan sistem ikatan dinas seperti pernah diterapkan di STTD maka alumni tak perlu repot lagi melamar menjadi PNS di kementerian perhubungan atau pemerintah daerah (pemda). Karena itu, sistem ikatan dinas lebih baik diterapkan lagi sehingga begitu lulus maka status PNS kontan disandang.Semoga Allah mempermudah saya meneruskan perjuangan Pak Jojo (Sugihardjo, ketua STTD sebelumnya, red) agar ikatan dinas ini dapat kembali diterapkan, jelasnya pada Jumat, 15 Jnui 2012.Pemberlakuan sistem ikatan dinas itu dibutuhkan juga berbasis argumentasi dibutuhkan segera peningkatan kompetensi petugas di dinas perhubungan. Data di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, memperlihatkan dari 26.000 pegawai Dinas Perhubungan, hanya 15% memenuhi syarat kompentensi di bidangnya.Padahal jumlah kendaraan bermotor dan kereta api di Indonesia terus meningkat dengan berbagai persoalan kompleksnya. Bila SDM di dinas perhubungan di pemda tak memiliki kompetensi dan skill secara teknis maka persoalan lalu lintas dan angkutan jalan bakal semakin parah.Selain masalah tak bersistem ikatan dinas, dia mengemukakan lulusan STTD mesti berhadapan dengan fakta adanya moratorium (penghentian sementara) rekrutmen PNS. Padahal, sebelumnya sekitar 95 persen lulusan STTD diserap oleh pemerintah daerah, sisanya oleh kementerian perhubungan.Karenanya, dia menuturkan untuk memberlakukan kembali sistem ikatan dinas tersebut segera berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi, serta Kementerian Dalam Negeri.16032012015PRODI & KURIKULUMDi samping urusan memperjuangkan sistem ikatan dinas, Christiono mengutarakan program kerja yang mesti difokuskan adalah peningkatan Program Pendidikan (Prodi) antara lain Diploma IV Perkeretaapian, Program Diploma IV LLAJ, dan Program Diploma III Logistik.Kontekstual dengan peningkatan itu, suami dari Niniek Ch itu mengemukakan dibutuhkan peninjauan seluruh kurikulum, sehingga mengikuti dinamika tuntutan dan pesatnya perkembangan teknologi transportasi darat.Kami juga terus membangun kerjasama konkret dengan perguruan tinggi di mancanegara agar dapat merealiasikan antara lain terbangunnya international library, serta aksesibilitas penerimaan alumnus untuk meningkatkan jenjang pendidikan, jelasnya.Dia menjelaskan agar STTD dapat lebih kompetitif dan informatif, maka segera diupayakan koordinasi konkret dengan Pemprov Jabar dan Pemkab Bekasi guna pembangunan akses prasarana ke kampus STTD. Sejalan dengan upaya itu, maka kami mesti meningkatkan kualitas kamar hunian dan berbagai fasilitas untuk taruna-taruni, ujarnya.Peningkatan fasilitas sebagai bagian dari pelayanan kepada taruna, Christiono menuturkan karena STTD tak hanya menggelar pendidikan dengan jenjang diploma, tetapi juga menggelar pendidikan dan latihan (diklat) yang waktunya singkat dan diikuti peserta non-taruna reguler.Diklat Manajemen Transportasi Perkotaan, Diklat Analisi Dampak Lalu Lintas, Diklat Fasilitas LLAJ, Diklat Kendaraan Bermotor Dasar, Diklat Manajemen Kepengusahaan Angkutan Umum, serta Diklat Teknik dan Pengendalian Persimpangan.Selain itu, Diklat Safety and Defensive Driving, Diklat Penggunaan Peralatan Survey Lalu Lintas, Diklat Teknik Perhitungan Tarif Angkutan, Diklat Pemandu Moda Transportasi Darat, Diklat Penyusunan Grafik Perjalanan Kereta Api, dan Diklat Teknik Operasi Kereta ApiSederetan pekerjaan rumah yang bakal dikerjakan oleh Christiono memang begitu berat. Tetapi sejumlah kalangan kementerian perhubungan dan STTD meyakini ayah dari 3 anak dan kakek dari tiga cucu ini akan mampu menyelesaikannya lebih cepat lagi.Percepatan itu dimungkinkan karena selain dikenal sebagai sosok smart dan luas network-nya, Christiono tak lagi dibebani oleh mesti juga konsentrasi mengurus anak. Tiga anaknya sudah seluruhnya bekerja dan menikah, bahkan memberinya tiga cucu.Anak tersebut; Rachmadi Hermawan (Junior Manager Bank Danamon, Jakarta), Thomas Chris Adithya (Accounnt Manager PT Jankar Indonesia-Balikpapan), serta Theophillia Chris Andwina (Marketing Manager di PT Invio, Jakarta). Aku malah ikut ngurusi cucu, tutur Christiono sambil tertawa.Di tengah perjuangannya itu, dia mendapat ujian dari Sang Khaliq. Didera penyakit, yang menyebabkannya harus dirawat berbulan-bulan. Dia akhirnya mesti meninggalkan jabatan sebagai Ketua STTD dan digantikan oleh Zulmafendi. Relatif tidak lama Christiono menduduki jabatan eselon II itu.Sosok cerdas, sekaligus pekerja keras dan ikhlas itu dipanggil oleh Allah Swt, Rabu, 5 Agustus 2015. Mualaf itu kini sudah bersama Sang Khaliq. Semoga almarhum dibahagiakan Allah Swt di alam kubur, alam akhirat dan surga. Alfatihah...(Agus Wahyudin/Direktur Institut MD9).

Tags :