Ada 3 Pendekatan Untuk Turunkan Biaya Logistik

  • Oleh :

Selasa, 11/Agu/2015 14:10 WIB


Jakarta (beritatrans.com) -- Konsep Pengembangan infrastruktur transportasi dalam rangka penurunan biaya logistik masih belum dipatuhi sehingga menyebabkan biaya logistik nasional sangat mahal.Soal infrastruktur dan permasalahan lainnya ini, Kementerian Perhubungan pernah melakukan Studi Pengembangan Infrastruktur Transportasi dalam Rangka Penurunan Biaya Logistik. Studi yang dilakukan pada 2013 itu menyimpulkan konsep pengembangan infrastruktur transportasi dalam menurunkan biaya logistik perlu dilakukan dengan tiga pendekatan.Yakni Grand Design Manajemen Demand Transportasi Logistik Berbasis Karakteristik Kepulauan Indonesia (landlock dan coastal). Lalu Manejemen transportasi Multimoda/intermoda logistik. Serta penguatan weak and missing link infrastruktur transportasi logistik. "Pengembangan infrastruktur transportasi dengan menggabungkan landlocks dan coastal country berdasarkan karakteristik Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri dari 5 pulau besar (Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua) dan wilayah kepulauan (Bali dan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku serta pulau kecil lainnya.Dalam laporan akhir studi ini diungkap juga bahwa pengembangan layanan intermoda transportasi harus melalui beberapa tahapn semisal kontainerisasi komoditas dengan pendekatan point to poin berbasis simpul pelabuhan. Kemudian pengembangan layanan pendulum untuk mengkondolidasikan muatan, dan pengembangan intermoda transportasi dengan cara kontainerisasi komoditas."Dan yang paling penting yakni pengembangan intermoda transportasi logistik berbasi hubland inland airport untuk mengonsolidasikan beban muatan komoditas dan mengurangi beban layanan kepelabuhanaDalam laporan studi yang bisa didapatkan di Perpustakaan Balitbanghub ini juga termuat rekomendasi dalam mengembangkan infrastruktur ini diantaranya; guna menurunkan biaya logistik, pengembangan infrastruktur transportasi logistik harus mempertimbangkan karakteristik wilayah sebagai negara kepulauan dengan wilayah daratan dan lautan, pelabuhan dan bandar udara.Saat ini, kegiatan ekonomi masih terpusat di Jawa sehingga berapa pun peningkatan kapasitas infrastruktur yang dikembangkan tidak akan mampu menampung lebih dari 80% kegiatan ekonomi di Indonesia.Sehingga perlu penguatan sentra komoditas dengan sistem klaster industri atau kawasan ekonomi khusus dan pada akhirnya menjadi hub logistik.Menurut Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), sektor logistik akan menghadapi tantangan berat pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Pasalnya, rasio biaya logistik nasional secara keseluruhan terhadap PDB sebesar 23,6%. Angka itu jauh di atas rasio di negara lain, seperti Amerika Serikat (AS) sebesar 9,90%, Jepang 10,60%, dan Korea Selatan 16,30%.Tantangan sektor logistik Indonesia semakin berat, mengingat banyak juga persoalan khususnya terkait infrastruktur penunjang sektor logistik. (fenty)

Tags :