Bobby: Bahagia Sekaligus Beban Tanggung Jawab Bertambah

  • Oleh :

Senin, 17/Agu/2015 12:49 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya kepada 11 orang Insan Perhubungan. Tanda penghargaan dari pemerintah Indonesia itu disampaikan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bertepatan dengan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-70 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (17/8/2015).IMG_20150817_083031_edit_editSalah seorang yang menerima Anugerah Kehormatan dari Presiden RI Joko Widodo adalah Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan, Capt. Bobby R. Mamahit. Orang nomor satu di Ditjen Hubla ini mendapat anugerah tanda kehormatan dari pemerintah RI berupa Satya Lancana Karya Satya 30 Tahun. Penganugerahan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80/TK/Tahun 2015. Ketika ditanya beritatrans.com terkait penganugerahan kehormatan tersebut, Bobby mengaku bahagia tetapi sekaligus mengemban tugas dan tanggung jawab yang sangat besar dan berat."Sebagai manusia, tentu saja saya bahagia mendapat penghargaan dari Presiden RI seperti sekarang ini. Tetapi, penganugerahan kehormatan ini juga menambah beban tanggung jawab saya semakin besar dan berat," kata Bobby.IMG_20150817_084717_editMenurut Bobby, beban tanggung jawab yang semakin besar dan berat itu terutama menjaga kepercayaan negara kepada dirinya. Sebab, anugerah itu bukan hanya sekadar diberikan begitu saja, tetapi penghargaan tersebut menunjukkan bahwa negara dan pemerintah RI memberikan kepercayaan bahwa dirinya mampu mengemban tugas-tugas negara dengan baik."Jadi penghargaan ini mengandung konsekuensi yang tidak main-main, yakni bagaimana saya mampu mempertahankan kepercayaan negara dan pemerintah Indonesia, khsusunya Presiden RI Joko Widodo agar saya semakin meningkatkan kinerja dan pengabdian," tuturnya.Bobby juga memaknai pemberian anugerah kehormatan tersebut sebagai bukti bahwa negara tidak tutup mata kepada orang-orang yang memang layak dihargai. "Bisa dikatakan (anugerah) ini sebagai bentuk tanda terima kasih negara. Tidak mudah mengabdi kepada bangsa dan negara selama 30 tahun ini," kata Bobby.Meskipun demikian, lanjut Bobby, bila dibandingkan dengan pengabdian para pejuang dan pahlawan nasional, apa yang dilakukannya selama 30 tahun ini tidak ada artinya. Apalagi, di Indonesia ini banyak para pahlawan yang tanpa nama dan tanpa tanda jasa."Para pejuang dan pahlawan itu lah yang sebenernya paling layak mendapat kehormatan, bukan saja dari negara tetapi dari seluruh rakyat Indonesia. Sebab, hasil pejuangan mereka kita sampai di titik ini, yakni dapat menikmati alam kemerdekaan yang ke-70 tahun," ungkap Bobby. (aliy)