Peneliti Balitbanghub DR Imbang: Perlu Ada Insentif Untuk Armada Nasional

  • Oleh :

Senin, 17/Agu/2015 14:53 WIB


Jakarta (beritatrans.com) -- Proyek tol laut mulai digenjot. Terlebih Presiden Joko Widodo kembali menyebutkan pembangunannya untuk mewujudkan poros maritim.Menurut peneliti Balitbang Kementerian Perhubungan, proyek tol laut tak bisa dikejar dalam hitungan tahun mengingat infrastruktur yang mesti disiapkan.Meski sebenarnya yang perlu dilakukan adalah menyiapkan jaringan dalam pelayanan angkutan laut, menetapkan hanya satu pintu masuk dan keluar barang serta menyiapkan juga feeder sebagai angkutan penghubungan dari pelabuhan utama ke pelabuhan tujuan."Jadi sebenarnya tol laut tidak membangun infrastruktur baru. Cuma tetapkan saja rute utama sebagai highway angkutan laut yang nanti akan dilewati dengan segala keekonomiannya. Serta tak lupa menyiapkan insentif bagi armada nasional," jelas Peneliti Madya Angkutan Laut pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Laut DR. Imbang Dananjoyo kepada beritatrans, kemarin.Ia menyebut proyek itu membutuhkan biaya besar tergantung apa yang mau ditambah, dibenahi dan dibangun. Kalau Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN)/Bappenas sudah mengalokasikan dana investasi kurang lebih Rp700 triliun untuk 5 tahun ke depan.Menurut Bappenas, ada 9 program yang menjadi bagian dari tol laut dan memerlukan suntikan modal, program tersebut yakni pembangunan 24 pelabuhan strategis, termasuk pengerukan, pengembangan terminal kontainer serta lahan yang menyedot dana Rp243,69 triliun.Lalu ada short Sea Shipping kapal, pelabuhan Panjang, sumur, Bojonegara, Kendal, Pacitan, Cirebon dengan nilai investasi Rp7,5 triliun. Ada pula kesiapan fasilitas kargo umum dan bulk yang merupakan rencana induk pelabuhan nasional dengan keperluan penanaman modal Rp 40,61 triliun.Pengembangan pelabuhan non-komersial terdiri dari 1.481 pelabuhan dengan nilai investasi Rp198,10 triliun.Pengembangan pelabuhan komersial lain. Ada sebanyak 83 pelabuhan dikembangkan dengan investasi senilai Rp41,50 triliun.Kemudian, transportasi multimoda untuk mencapai pelabuhan seperti akses jalan, kereta pelabuhan dan kereta pesisir dengan investasi Rp 50 triliun. Lalu revitalisaasi 12 industri galangan kapal dan nilai investasinya Rp 10,80 triliun.Belum lagi pengadaan kapal untuk 5 tahun ke depan, diantaranya kapal kontainer, barang perintis, bulk carrier, tug dan barge, tanker dan kapal rakyat. Investasinya sangat besar senilai Rp 101,74 triliun. Serta pengadaan kapal patroli dari kelas IA sampai dengan V dengan investasi Rp 6,05 triliun. Dan sedianya sebanyak 24 pelabuhan akan terkoneksi pada 2016 hingga 2017. Menurut DR. Imbang, apa yang sudah disebut Bappenas ada baiknya dibahas satu meja dengan semua yang berkepentingan. "Jalan keluarnya, kumpulin semua yang punya ide. Harus jelas apa yang mereka siapkan. Tak bisa lakukan sesuatu dengan sasaran yang abu abu. Meski sudah ada angka investasi jika tak sepaham soal tol laut bukan bikin jalan tol layang diatas laut, maka semua tak akan teroptimalisasi. Harus optimal tidak ada suara miring (daerah) butuh subsidi, PSO atau kapal tak ada muatan tak ada lagi, tak boleh ada," kata Imbang.(fenty)