JAKARTA (beritatrans.com) - Balai Besar Pendidikan Penyegaran Dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta menempuh strategi optimalisasi fasilitas dan sarana pendidikan dan latihan (diklat), terutama untuk up dating atau pemutakhiran kompetensi pelaut di Tanah Air."Animo pelaut untuk melakukan up dating kompetensi sesuai STCW 2010 amandemen Manila makin tinggi," kata Direktur BP3IP Jakarta Capt.Mulder Mustafa, MM, M.Mar kepada beritatrans.com di Jakarta, Selasa (1/9/2015).Pelaut yang berlayar di kapal-kapal asing, lanjutnya terlihat paling tinggi minatnya mengambil up dating kompetensi pelaut. Mulai 1 Januari 2017, mereka harus sudah comply aturan IMO itu, jika akan tetap bekerja di kapal asing."Begitu turun kapal, mereka buru-buru mengambil up dating kompetensi pelaut. Jika tidak, mereka tak bisa naik kapal sebelum melakukan pemutakhiran kompetensi pelaut," kata Mulder.Sejauh ini, jelas dia, animo pelaut untuk mengambil diklat makin tinggi. "Peserta makin banyak, tapu masih bisa dilayani dengan baik," tukas mantan Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Perak itu."Kita optimalkan fasilitas yang ada. Jika perlu, kita pindahkan waktu diklat ke malam hari. Jadi, jam belajar dibuat fleksibel dan daya tampungnya lebih besar juga," papar dia.Kepala Bidang Penyelengara Capt. Dedtri Anwar, M.M, M.Mar BP3IP menambahkan, kita setiap pekan membuka kelas baru untuk diklat up dating pelaut."Kita buka kelas baru setiap pekan, masing-masing untuk 24 siswa. Jumlah disesuaikan dengan kapasitas komputer di ruang ujian," jelas Dedtri.Dia menambahkan, animo pelaut untuk ikut diklat up dating kompetensi meningkat signifikan, terutama sejak libur Lebaran lalu."Makin banyak pelaut di kapal asing masuk diklat. Jika tidak, mereka terancam tak bisa naik kapal lagi. Itulah sebabnya siswa BP3IP Jakarta makin tinggi," tegas Dedtri.(helmi)