Kuota Solar Bersubsdi Aman Setelah Kapal Di Atas 30 GT Dilarang Mengkonsumsi

  • Oleh :

Kamis, 03/Sep/2015 07:14 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melansir realisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis minyak tanah (kerosene) hingga 24 Agustus kemarin sudah mencapai 490 ribu kiloliter (kl). Angka tersebut sekitar 56 persen dari pagu yang ditargetkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yaitu 730 ribu kl.Tak hanya itu, regulator di sektor usaha hilir migas ini juga mencatat angka realisasi penyaluran solar bersubsidi hingga akhir Agustus 2015 sudah mencapai 9,09 juta kl dari proyeksi 16,8 juta kl dalam pagu APBNP 2015.Dengan adanya capaian tersebut, angka realisasi minyak tanah dan solar bersubsidi hingga bulan kedelapan ini diketahui masih dibawah prognosa kuotanya di 2015 berkisar 18,5 persen."Pada 2015 ada dua kebijakan pemerintah yang secara langsung menyasar fundamental pada konsumsi realisasi konsumsi, yakni penetapan harga dan perluasan kebijakan berupa pelarangan konsumsi solar untuk kapal di atas (bobot) 30 gross ton (GT). Dengan adanya kebijakan tersebut, otomatis penyaluran BBM bersubsidi jauh menurun," kata Andi Noorsaman Sommeng, Kepala BPH Migas, seperti dikutip cnnindonesia, kemarin.Di kesempatan yang sama, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM mencatat angka realisasi penyaluran gas elpiji 3 kilogram (kg) hingga akhir Agustus kemarin mencapai 3,65 juta metrik ton (MT). Jika dibandingkan dengan kuotanya sampai akhir 2015 mencapai 5,76 juta MT, angka tersebut masih menyisakan 2,16 juta MT."Ada penambahan untuk perluasan wilayah penyaluran elpiji 3 kg. Tapi kami sedang menunggu Perpres (Peraturan Presiden) yang saat ini masih diproses," kata Direktur Jenderal Migas I Gusti Nyoman Wiratmaja. (din).

Tags :