CURUG (beritatrans.com) Suasana bahagia serta kemeriahan terlihat di kompleks Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug. Senin (7/9/2015) sekolah penerbangan tertua di Indonesia menggelar wisuda taruna Diklat Pembentukan STPI Curug, dengan melibatkan banyak pihak. Seluruh civitas academika mulai taruna, pegawai sampai pimpinan STPI terlibat aktif dalam acara wisuda yang diikuti 328 orang mulai D-IV, D-III dan D-II tersebut.Tepat jam 09.00, Dewan Senat STPI masuk ke ruang Sidang Senat Terbuka. Agenda utama adalah wisuda taruna yang dipimpin Ketua STPI Ir.Yudhi Sari Sitompul, MM. Sementara, orasi ilmiah disampaikan Dirut PT Batam Aero Teknik Ramdani Adam, ST, MT yang juga alumni TPU (Teknik Pesawat Udara) STPI angkatan 33 itu.Seluruh wisudawan termasuk anggota keluarganya sudah siap di lokasi. Prosesi wisuda dimulai pembukaan, laporan pendidikan dari Puket I STPI Wira Gauthama, ST, S.SiT, M.Pd yang dilanjutkan sambutan Ketua STPI Ir. Yudhi Sari Sitompul, MM. Setelah itu dimulai orasi ilmiah yang mengangkat tema prostek dan tantangan SDM Penerbangan khususnya alumni STPI Curug. Libatkan Seluruh KomponenWisuda ini sengaja melibatkan seluruh komponen di STPI. Muai taruna, karyawan pimpinan bahkan alumni STPI yang sudah berhasil mengukir karir pemerintahan atau swasta. Orasi Ilmiah kali ini disampaikan Ramdani Adam, ST, MT yang juga alumni STPI Curug, kata Yudhi Sari yang ditemui usai wisuda.Dengan melibatkan banyak pihak di STPI, menurut dia, wisuda ini lebih memberikan arti. Paling tidak, persatuan dan kebersamaan sesama keluarga STPI masih ada. Selain itu juga menunjukkan kebersamaan keluarga STPI.Kita ingin komunikasi dan sinergi antara STPI dengan para alumni tetap terjaga dengan baik. Para alumni juga terlibat aktif dalam interstudi dan bisa terlibat aktif membangun dan memperbaiki proses pendidikan sehingga mampu menghasilkan lulusan yang terbaik, kilah Yudhi lagi.Pantauan beritatran.com, sebagian taruna dan taruni STPI juga terlibat aktif dalam prosesi wisuda. Mulai persiapan sampai pelaksanaan wisuda senantiasa melibatkan taruna.Petugas upacara, paduan suara, bahkan seksi perlengkapan dan penerma tamu hampir semua dari taruna-taruni STPI. Tidak sedikit keluarga wisudawan yang terlambat dan harus dipandu saat memasuki GSG tempat wisuda berlangsung.Kita para taruna memang dilibatkan sejak awal, sesuai bagian masing-masing. Mulai penerima tamu, keamanan termasuk bagian dokumentasi dan jurnalistik Resimen Taruna STPI, kata Hesti, seorang taruni STPI. Dia bersama teman taruna dari tingkat I dan II dan sebagian tingkat III di STPI dilibatkan untuk membantu pelaksanaan wisuda. Tapi, bagi taruna lain yang tidak terlibat di kepanitian, mereka tetap menjalani proses belajar mengajar di kelas. Bahkan, taruna penerbangan yang harus menjadi latihan terbang tetap menjalankan agenda seperti biasa, sebut Hesti.Karangan BungaYang membuat beda dari wisuda kali ini adalah saat Ketua STPI Yudhi Sari Sitompul menerima karangan bunga dari yang diwakili Monica, taruni Tingkat II STI. Bunga diterima dan segera setelah itu diberikan kepada taruna dengan prestasi terbaik Arringga Zulkarnaen.Ayo, berikan bunga ini kepada kedua orang tuamu, kata Yudhi seraya membimbing, anak didiknya itu menuju tempat duduk kedua orang tuanya. Inilah suasana yang berbeda, sekaligus contoh betapapun kita harus tetap menghormati kedua orang tua.Untaian bunga itu diberikan sebagai bentuk cinta kasih dan penghormatan seorang anak kepada kedua orang tuanya. Aringga adalah taruna dengan prestasi terbaik dengan IPK 3,67. Betapapun baik dan hebatnya kamu, tak lepas dari jerih payah dan perjuangan kedua orang tua. Saat inilah kalian harus berterima kasih kepada mereka berdua, pesan Yudhi.Bunga nampaknya cukup pantas dan hadiah yang layak diberikan saat bahagia seperti wisuda di STPI ini. Bukan hanya orang tua, keluarga dan kerabat yang memberikan bunga. Tak sedikit taruna-taruni yang memberikan bunga kepada kakak-kakak angkatannya yang berhasil menyelesaikan pendidikan di STPI ini.(helmi)