Stasiun Pasar Senen Patut Dikembangkan & Dimewahkan

  • Oleh :

Senin, 07/Sep/2015 10:51 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Renovasi dan berbagai perubahan kualitas pelayanan yang digelar di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, belum lah cukup. Butuh pengembangan secara fisik seperti yang dilakukan terhadap Stasiun Medan, Sumatera Utara.Pengembangan itu dibutuhkan mengingat kapasitas stasiun dan parkir, yang sudah tidak memadai seirngan dengan laju pertumbuhan penumpang dan frekwensi kereta. Saat peak hour, stasiun tampak begitu padat. Kepadatan semakin terasa ketika angkutan Lebaran. Belasan ribu pemudik Lebaran dalam satu hari berangkat dari stasiun itu.Stasiun, yang terutama melayani kereta api kelas bisnis dan kelas ekonomi tujuan Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang, dan Surabaya, ini memang membutuhkan pengembangan. Sejak dibangun pada tahun 1916 dan diresmikan pada tanggal 19 Maret 1925, pengelola hanya sedikit memberikan sentuhan pembangunan. Hanya renovasi dari bangunan yang sudah ada dan penambahan kanopi di bagian depan.Pengembangan stasiun secara fisik dapat mengadopsi model Stasiun Medan. Bangunan stasiun dibangun secara mewah dan bertingkat di atas lahan parkir dan konstruksinya menyatu dengan bangunan stasiun eksisting. Dengan tanpa mengganggu struktur dan performansi fisik stasiun lama maka akan terhindar dari tudingan mengganggu bangunan bersejarah, yang dilindungi undang - undang.Bangunan tambahan itu bisa dimanfaatkan sebagai ruang tunggu penumpang sekaligus untuk fasilitas perbelanjaan serta perkantoran, dan terminal city check-in penumpang pesawat udara. Terminal city check-in dibutuhkan karena ke depannya semua stasiun besar di Jakarta akan terkoneksi dengan jaringan KA Bandara Soekarno - Hatta.Sedangkan untuk memperbesar kapasitas parkir, maka dapat dibangun lahan parkir bawah tanah. Sedangkan lahan parkir eksisting direnovasi menjadi taman yang indah. Pembangunan taman seperti ini selain memberikan efek artistik dan estetik stasiun, juga membantu Pemda DKI Jakarta dalam menambah paru - paru kota.Dengan pengembangan secara fisik seperti itu, maka secara finansial akan menambah pendapatan dan laba perusahaan. Pemasukan dana besar itu didapat dari aksi korporasi menyewakan ruang komersial. Hanya saja, paralel dengan pengembangan fisik yang mendatangkan uang ke kas perusahaan maka PT KAI tetap berkewajiban menjalankan misi sosial yakni memberikan kesempatan kepada usaha kecil, menengah dan koperasi untuk berusaha. Misi sosial itu tentu melalui pemberian pinjaman melalui alokasi corporate social responsibility (CSR) dan insentif tarif.Menjadi persoalan besar memang dalam hal dana investasi untuk pengembabgan fisik seperti itu. Namun dengan performansi keuangan PT KAI yang sudah begitu baik, maka rasanya bukan persoalan sulit untuk menarik dana perbankan. Atau melalui kerja sama dengan investor swasta.SEJARAHAwalnya Stasiun Pasar Senen, wikipedia menulis hanya merupakan tempat pemberhentian sementara kereta api jalur Batavia-Bekasi yang dibuka pada tahun 1894 oleh Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS). Dalam perkembangan waktu dengan semakin meningkatnya jumlah penumpang, maka dibangunlah Stasiun Pasar Senen oleh Staats Spoorwegen (SS).Bangunan karya arsitek J. Van Gendt itu berbentuk memanjang simetris dengan variasi dan penekanan dimensi bangunan yang lebih tinggi pada hall, seperti yang biasanya terdapat pada bangunan umum bergaya Neo-Indische yang merupakan peralihan ke gaya modern. Pengaruh arsitektur modern terlihat dari deretan lunette atau jendela atas pada bangunan hall yang berbentuk persegi dan teratur seirama dengan pintu-pintu lengkung di bawahnya. Karakter vernakular atau penyesuaian dengan iklim setempat terlihat pada bentuk atap limasan yang mendominasi, dengan penambahan atap teritisan di atas pintu masuk hall untuk melindunginya dari air hujan sehingga terlihat seperti bangunan dua lantai. (awe)

Tags :