Bandara Budiarto Undang Investor General Aviation Tanamkan Modalnya

  • Oleh :

Selasa, 15/Sep/2015 22:48 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Manajemen Bandara Budiarto, Curug, Tangerang sangat siap memberi pelayanan kepada general aviation. Fasilitas dan infrastruktur di Bandara Budiarto siap dioptimalkan untuk memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat. "Untuk itu, dibuka peluang kerja sama dengan dunia usaha sektor penerbangan," kata Kepala Bandara Budiarto, Afen Sena, ST, MM kepada beritatrans.com di Jakarta, Selasa (15/9/2015).Dikatakan, sebagai referensi total luas lahan Bandara Budiarto mencapai 360 ha. Panjang landaran pacu 1.800 meter, lengkap dengan fasilitas dan sarana navigasi udara. Dengan begitu, Bandara Budiarto bisa didarati pesawat jet seperti Boeing 737 400.Saat ini, tercatat ada enam sekolah penerbang atau flying school swasta dengan home based di Bandara Budiarto. Selain itu ada Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI). Sedang lembaga di bawah BPSDM Perhubungan, selain STPI Curug juga ada Balai Pendidikan Dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Curug. Selain itu juga ada Pusatb Pengembangan SDM Perhubungan Udara, BPSDM Perhubungan.Oleh karena itu, lanjut Afen, pihaknya membuka peluang kerja sama dengan pola public private partnership (PPP). Pola ini siap dikembangkan dalam rangka mambangun iklim investasi serta menarik investasi ke Bandara Budiarto."Masih banyak lahan dan bangunan serta aset lain yang bisa diusahakan bersama. Bila perlu, lahan tersebut bisa dibangun fasilitas baru dengan konsesi tertentu sesuai aturan UU yang berlaku," jelas Afen.Fakta selama ini, kata dia, banyak orang kaya di Indonesia khususnya Jakarta yang mempunyai pesawat pribadi. Tren pertumbuhan pesawat pribadi termasuk helikopter di Indonesia cenderung naik."Kini, mereka kesulitan untuk mencari tempat parkir pesawat. Ini peluang bagi penyedia jasa hanggar pesawat terbang di Tanah Air," terang Afen.Dampak ikutannya, menurut dia, dibutuhkan jasa maintenance, repair and operation (MRO). "Bandara Budiarto berpotensi untuk dibangun bisnis MRO yang baru," urai dia.Bandara Budiarto sebagai salah satu unit pelayanan di bawah Ditjen Perhubungan Udara sekaligus menyatu dengan sekolah penerbangan di bawah BPSDM Perhubungan harus terus meningkatkan kapasitas dan pelayanan yang makin baik ke masyarakat."Tak menutup kemungkinan mengembangkan saya usaha melalui pola PPP tersebut. Selanjutnya bisa dilakukan dengan pendekatan bisnis to bisnis (B to B)," tegas Afen.(helmi)

Tags :