Bangun Kereta Ringan Jabodetabek, Adhi Karya Bidik Dana Rp2,75 Triliun Dari Pasar Modal

  • Oleh :

Kamis, 17/Sep/2015 00:02 WIB


JAKARTA (beritatrans.com - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menetapkan harga pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp 1.560 per saham. Beritasatu.com memberitak pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin (16/9), harga saham Adhi Karya ditutup pada level Rp 1.930 per saham.Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang mengatakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, telah menyepakati harga tersebut. Nantinya, harga tersebut akan diajukan untuk mendapatkan restu pemegang saham perseoan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB)."Perseroan juga sudah mengajukan izin kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Ki Syahgolang di Jakarta, Rabu (16/9). Dia berharap, perseroan mendapatkan izin efektif OJK dalam waktu dekat. Rencananya perseroan akan menggelar RUPSLB pada 22 September 2015.Dalam prospektus sebelumnya, Adhi Karya berencana menggalang dana dari rights issue sebesar Rp 2,75 triliun.. Rencananya, dana tersebut akan digunakan sebagai modal awal menggarap proyek kereta ringan (light rail train/LRT) terintegrasi lintas Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).Penambahan modal akan berasal dari pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN) 2015 senilai Rp 1,4 triliun dan publik senilai Rp 1,35 triliun. Adhi Karya menggandeng Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, dan Danareksa Sekuritas sebagai joint lead underwriter transaksi right issue tersebut.Adhi Karya sebelumnya telah meresmikan dimulainya proyek pembangunan LRT. Hal itu ditandai dengan seremoni pemasangan tiang pancang (groundbreaking) yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Peresmian proyek LRT sebelumnya terlambat dari jadwal semula, yakni Agustus 2015."LRT merupakan salah satu moda transportasi massal berbasis rel yang ramah lingkungan dan pembangunannya dilakukan secara elevated di atas tanah ruang milik jalan tol dan non tol," ujar Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan.Menurutnya, sistem rel layang (elevated) akan menjadikan pembebasan lahan seminimal mungkin. Hal itu sekaligus mengoptimalkan lahan yang telah dimiliki oleh pemerintah.TRASETrase LRT nantinya akan terdiri atas dua tahap dengan total panjang 83,6 kilometer, yang masing-masing terdiri atas tiga lintas pelayanan, yakni tahap I lintas Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang Duku Atas dengan 18 stasiun dan panjang 42,1 kilometer.Sementara tahap II meliputi lintas Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan dan Palmerah-Grogol dengan panjang 41,5 kilometer. (tiefa).

Tags :