Kemenhub Kembali Ingatkan Pertamina Untuk Turunkan Harga Avtur

  • Oleh : an

Minggu, 20/Sep/2015 19:01 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengingatkan kembali PT Pertamina soal instrusi Presiden Joko Widodo agar menurunkan harga avtur yang dijual ke seluruh bandara di Tanah Air. Permintaah penurunan harga itu mengikuti tren penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Tren penurunan harga harga minyak mentah dunia juga sedang turun drastis. Berdasarkan surat yang dilayangkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ke Pertamina, kata Sugiharjo, secara tegas dan jelas menginstruksikan agar Pertamina memangkas harga jual avtur . Logikanya, mereka juga bisa berbagi dan menurunkan harga jual avtur di seluruh bandara di Tanah Air. "Kalau Pak menteri suratnya jelas, Pertamina agar mengurangi harga avtur karena harga BBM turun, dan di luar juga murah," tutur Sekretaris Jenderal Kemenhub, Sugiharjo di Jakarta, Minggu (20/9/2015).Dia menegaskan jika Pertamina tidak menyanggupi hal itu, maka bisnis avtur di bandara akan dikompetisikan dengan melibatkan swasta. "Kalau tidak terpenuhi (oleh Pertamina) maka hanya dengan kompetisi (bisnis avtur)," ujar Jojo, sapaan akrab dia.Menhub Jonan pun meminta Pertamina menurunkan harga avturnya paling tidak sama dengan harga internasional. Dikatakan harga avtur Pertamina lebih mahal 20 persen dari harga internasional sehingga membuat maskapai asing lebih memilih transit di Singapura untuk mengisi bahan bakar.Jonan bahkan mengancam akan mengajak pemain swasta untuk menjadi pemasok avtur di bandara-bandara nasional jika Pertamina berhenti memasok bahan bakar pesawat tersebut. Kalau nanti misalnya Pertamina mau berhenti (memasok avtur bandara kecil) ya saya masukkan saja yang bukan Pertamina ke sana, ke bandara-bandara lain, tandas Jonan.Direktur Pemasaran dan Penjualan Pertamina, Ahmad Bambang mengakui bahwa harga avtur yang dijualnya lebih mahal karena kilang Pertamina sudah tua dan ada beban pajak yang harus dibayarkan. Di samping itu, Pertamina sebagai pemasok tunggal avtur di Indonesia juga harus melakukan subsidi silang antara harga avtur di bandara besar dengan bandara kecil.Pertamina melakukan subsidi silang, artinya kerugian jual avtur di bandara-bandara kecil seperti Mamuju, Silangit, Nias, Pinang Soeri, daerah-daerah remote seperti Tual, Saumlaki, Larantukan, Luwuk, Labuhan Bajo (Komodo), Tanjung Pinang dan banyak lagi bandara kecil, dikompensasi oleh keuntungan dari bandara-bandara besar," tandas Ahmad.(helmi)

Tags :