Achmad Dan Subadi, Penjaga Menara Suar Teladan 2015 Disnav Kelas II Semarang

  • Oleh :

Selasa, 22/Sep/2015 11:10 WIB


SEMARANG (beritatrans.com) - Achmad dan Subadi adalah dua sosok pekerja gigih dan penuh pengabdian. Mereka adalah pekerja tulus dan tahan cobaan, karena sudah puluhan tahun menjadi penjaga menara suar.Sejak masuk pegawai negeri sipil (PNS) Distrik Navigasi (Disnav) Kelas II Semarang, hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk berjaga di Menara Suar."Kami menjadi PNS tahun 1990 dan mulai menjadi pejaga menara suar tahun berikutnya 1991. Menjaga menara suar menjadi bagian hidup kami." "Paling tidak, tiga bulan harus hidup jauh dari keluarga dan saudara guna menunaikan tugas sebagai penjaga menara suar," kata Ahmad yang diamini koleganya Subadi dalam percakapan dengan beritatrans.com di Kantor Dinav Semarang, Selasa (22/9/2015).Sejak 1991, sedikitnya selama tiga bulan harus berjaga di Menara Suar. Jika cuaca baik, tiga bulan sudah dijemput untuk ganti shift dengan karyawan yang lain. "Tapi jika cuaca buruk, ombak tinggi maka kapal navigasi tak berani jalan dan harus sabar menunggu," jelas Achmad."Begitulah rutinitas kami berjaga di menara suar. Jika sudah berangkat, hubungan dengan keluarga bahkan atasan di kantor "sudah putus". Bahkan, tiga anak saya lahir tak pernah bisa menunggui karena harus menunaikan tugas di daerah terpencil itu," kata Subadi menambahkan.IMG_20150922_083646IMG_20150922_082452Yang paling menyedihkan, kata Subadi, saat ayah meninggal dunia tak bisa pulang. Kabar duka itu baru diketahui Bahkan, kata Subadi, informasinya tak dapat dengan segera karena karena itu belum ada alat komunikasi yang bisa digunakan untuk menyampaikan berita duka ini.Namun semua itu tak menyurutkan tugas dan kierja kami. "Lampu menara suar tetap menyala dan pada nakhod bisa memanfaatkan jasanya selama 24 jam," sebut Subadi.Pekerja Ikhlas Dan SabarPenjaga menara suar memang sosok gigih dan tahan banting. Meski beban tugas berat tak pernah mengeluh. "Penjaga menara suar tetap kosisten dan komitmen menjalankan tugas. Semua ini dilandasi tugas dan pengabdian untuk menjaga keselamatan pelayaran," kata Ketua Kelompok Penjaga Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) Januri menambahkan."Mereka itu adalah pekerja yang tulus dan ikhlas. Meski bekerja di tempat terpencil dan minim pengawasan, tapi semangat juang dan kinerja mereka tak pernah kendur. Buktinya mereka tetap konsisten, menjalankan tugas menjaga menara suar selama 24 jam sehari," papar Januri.Dari tujuh menara suar di bawah Disnav Kelas II Semarang, tandas Januri, hampir semua jauh dari garis pantai. Menara suar itu tersebar mulai dari Tegal di barat, pulau Nyamuk di utara dan pulau Mandalika di timur."Menara suar di pulau Nyamuk, Kepulauan Karimun Jawa, harus ditempuh selama 10 jam dari Semarang. Jika cuaca buruk, bisa sampai 18 jam. Itu pun hanya ada kapal sebulan sekali, yaitu untuk memasok BBM dan kebutuan logistik petugas jaga," terang Januri.Dalam kaitan peringatan Hari Menara Suar Sedunia, Disnav Kelas II Semarang memberikan penghargaan pada petugas penjaga menara suar yang sering dilupakan orang."Kini saatnya kita peduli dan menghargai para penjaga menara suar. Pengabdian mereka, keselamatan pelayaran bisa terjaga dan terpelihara," tegas Kadisnav Kelas II Semarang Sukmanovith Djulis.(helmi)

Tags :