Said Didu: Pahlawan Kesiangan

  • Oleh : an

Sabtu, 03/Okt/2015 07:24 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) Kini banyak orang termasuk tokoh nasioanld an pengamat di negeri ini, suka berteriak-teriak tak jelas. Ia suka tampil beda, bak pahlawan kesiangan yang tak memberikan dampak positif bagi bangsa dana negara.Tiap hari berteriak tentang pelemahan kurs rupiah, tapi tidak pernah membeli buah lokal atau produk dalam negeri yang tak membutuhkan valas, kata mantan Sekretaris Menteri BUMN Dr.Ir.M.Said Didu saat dihubungi beritatrans.com di Jakaa Sabtu (3/10/2015).Masih menurut Said Didu, tiap saat kritisi nilai kurs, tapi mereka selalu makan di restauran asing dngan makanan impor. Ini prilakau aneh dan cenderung membohoni dirinya sendiri, jelas dia. Selain itu, mereka selalu teriak antineoliberal. Tapi, mereka memakai pakaian batik pun tak mau. Sementara, batik merupakan produk asli Indonesia yang sudah diakui sebagai warian dunia oleh UNIESCO. Anehkan, tanya Said Didu diplomatis.Yang tak alah ironisnya, menurut Said Didu yang juga Ketua Persatuan Insiyur Indonesia (PII) itu, banyak orang selalu berkoar-koar tentang nasionalisme Indonesia. Tetapi, mereka selalu hanya berwisata ke luar negeri. Tindakan seperti ini jelas menguntungkan pihak lain, terutama maskapai asing dan pelaku industri pariiwisata negara lain. Padahal, Indonesia mempunyai ribuan objek wisata yang tak kalah menarik dibandingkan negara lain tegas Said Didu.(helmi)

Tags :